Imunisasi merupakan salah satu indikator kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Mengingat imunisasi dapat dijadikan sebagai salah satu intervensi yang dinilai efektif untuk mencegah bayi dan balita dari penyakit tertentu. Selain itu, imunisasi menjadi upaya dalam memenuhi Sustainable Development Goals (sdgs) yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mempromosikan kesejahteraan untuk semua. Kata kunci pada poin ketiga dari sdgs ini terletak pada kata ‘sehat’ dan ‘sejahtera’. Hal ini memiliki tujuan yang ingin dicapai yaitu kesehatan bagi semua masyarakat baik dari kalangan usia muda maupun kalangan usia tua serta kesejahteraan yang diharapkan dapat dirasakan oleh semua manusia yang ada di dunia tanpa memandang usia dan status sosial ekonomi.
Berbagai studi di negara lain juga mengindikasikan adanya penyakit yang muncul pada bayi dan balita adalah disebabkan oleh kurangnya cakupan imunisasi di wilayah tersebut. Maka dari itu, imunisasi dasar lengkap bersifat wajib didapatkan oleh bayi dan balita di Indonesia.
Memiliki keluarga sehat adalah impian semua keluarga, terutama kesehatan bagi Sang buah hati. Dan imunisasi adalah cara yang terbukti ampuh dalam mencegah penyakit menular. Dengan melakukan imunisasi pada anak, kita dapat melindungi Sang buah hati karena bayi dan balita sangat rentan terhadap penyakit tertentu. Kementerian Kesehatan telah menerapkan imunisasi rutin lengkap untuk anak usia 0-18 tahun. Oleh karena itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menerbitkan rekomendasi jadwal imunisasi berdasarkan hasil perkembangan penelitian imunisasi secara global.
Ketika anak sudah mendapatkan imunisasi, tubuh akan lebih mampu menghadapi dan mengalahkan infeksi penyakit. Dan saat sejumlah orang dalam suatu kelompok telah kebal terhadap penyakit, akan semakin sulit bagi penyakit itu untuk menyebar dan menular kepada orang yang belum diimunisasi. Hal ini yang disebut sebagai herd immunity atau kekebalan kelompok.
Namun Pandemi membuat jadwal imunisasi rutin menjadi terganggu, banyaknya informasi negatif atau hoax yang beredar mengakibatkan beberapa orang tua takut membawa anaknya pada pelayanan seperti posyandu dan puskesmas. Banyak isu negative terhadap vaksin serta kurangnya pemahaman dan pengetahuan orang tua tentang informasi tersebut yang sulit mereka bedakan antara vaksin dan imunisasi, Ketika berbicara vaksin maka yang ada dibenak mereka adakah vaksin covid, padahal vaksin sejatinya adalah kuman yang dimatikan atau dilemahkan hingga tidak dapat membuat tubuh sakit. Vaksin merangsang sistem kekebalan pada tubuh untuk menghasilkan antibodi. Sehingga tubuh akan kebal terhadap suatu penyakit tanpa harus tertular penyakit tersebut terlebih dahulu, serta imunisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara memasukkan vaksin.
Agar pelaksanaan imunisasi rutin dapat berjalan dengan lancar maka diperlukan kerjasama antara stakeholder dalam capaian IDL dan menangkal informasi-informasi negative terhadap imunisasi yang tersebar di masyarakat umum dan khususnya orang tua.