PORTALMEDIA.ID, MAKASSAR -- Operasi Pallawa Pallawa 2024 telah selesai dilaksanakan oleh jajaran Ditlantas Polda Sulsel. Selama pelaksanaan operasi Patuh Pallawa yang digelar selama 14 hari sejak 15 hingga 28 Juli 2024, terbilang sukses.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Sulsel, AKBP Dr. Amin Toha mengatakan, selama 14 hari pelaksanaan operasi, situasi Kamseltibcar Lantas dalam keadaan terkendali. Sasaran dan target yang ditetapkan dalam pelaksanaan operasi, dapat ditangani dengan baik. Sehingga memberikan hasil yang positif.
“Pencapaian hasil positif tersebut tidak terlepas dari arahan Dirlantas dan Kapolda Sulsel. Untuk mencapai tujuan Operasi Patuh 2024 agar dilaksanakan secara profesional, prosedural, persuasif humanis serta berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP), " kelas Amin Toha.
Baca Juga : Polda Sulsel Sita Rp1,7 M Hasil Kredit Fiktif di Bank Pelat MerahÂ
Amin Toha menerangkan, selama pelaksanaan Operasi Patuh, kinerja ETLE baik Statis maupun ETLE Mobile juga telah merekam ribuan pelanggar yang tersebar di Kabupaten/Kota yang ada di Wilayah hukum Polda Sulsel. Tilang ETLE Statis 2.640 pelanggar dan ETLE Mobile sebanyak 6.271 pelanggar.
Amin Toha menyebut, optimalisasi penegakan hukum (Gakkum) melalui ETLE sebagai imbangan dalam Operasi Patuh Pallawa 2024. Termasuk tindakan teguran juga dilakukan. Sedikitnya ada 8.040 pelanggar yang mendapat teguran.
"Selain penindakan melalui ETLE dan teguran, kami juga melakukan penindakan tilang manual. Itu sebanyak 1.053 pelanggar. Penindakan tilang manual itu dilakukan terhadap pelanggaran kasat mata, " terang Amin Toha.
Baca Juga : Pelaku Pembunuhan, Pencurian dan Pemerkosaan Ditangkap di Balikpapan, Korban Dimasukkan dalam Koper
Disebutkan Amin Toha, selama Operasi Patuh Pallawa 2024, juga tercatat angka kecelakaan lalu lintas. Angka kecelakaan disebutkan Amin Toha mengalami penurunan. Dimana tahun ini, hanya 269 kasus atau turun 12,9 persen dari tahun sebelumnya.
Adapun meninggal dunia, tahun ini ada 24 orang dan tahun lalu 44 korban atau turun 45,4 persen. Sedang luka berat naik 9 persen. Dari tahun lalu sebanyak 11 korban dan tahun ini sebanyak 12 korban
"Untuk korban luka ringan, tahun lalu 410 orang dan tahun ini 329 orang. Itu mengalami penurunan 19,7 persen. Begitupun dengan kerugian materil akibat kecelakaan. Tahun ini sebesar Rp 269.950.000 dan tahun lalu Rp 546.802.000 atau turun 50,6 persen, " terang Amin Toha.(#)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News