0%
Senin, 21 November 2022 16:27

Produksi Surplus, KPPU Sulsel Jamin Stok Cabai Aman hingga Akhir Tahun

Editor : Rahma
Kepala Kanwil KPPU Makassar, Hilman Pujana/Ist
Kepala Kanwil KPPU Makassar, Hilman Pujana/Ist

Harga yang fluktuatif rendah tetap dipantau dan terjaga hingga akhir tahun.

PORTALMEDIA.ID,MAKASSAR- Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) kantor wilayah Sulawesi Selatan memastikan Stok cabai rawit di wilayah Sulawesi Selatan aman hingga akhir tahun 2022 pada Forum Group Discussion Market Study Komoditas Cabai Rawit, Senin (21/11) di Makassar.

Kepala Kanwil KPPU Makassar, Hilman Pujana mengatakan market study yang dilakukan ini berdasarkan informasi yang telah dikumpulkan di berbagai wilayah.

"Dalam FGD ini, permasalahan yang timbul bukan karena produksi yang berkurang melainkan pada persoalan petani ke pedagang. Kalo produksi cabai malah Sulsel dinyatakan surplus," ujar Hilman.

Baca Juga : Gubernur Sulsel Lepas 36 Komoditi ke 34 Negara Tujuan Senilai US$ 98,33 Juta

Hilman mengakui adanya disvarietas harga yang dialami petani terhadap produksi cabai. Sehingga harga yang fluktuatif rendah tentunya harus dijaga agar tidak menjadi permasalahan di petani.

"Jadi, ada variasi harga yang ditemukan di setiap wilayah antara petani dan pedagang. Ini yang perlu diantisipasi dan dicarikan solusinya," katanya.

Karena itu kata Hilman, poin penting yang telah ditemukan dalam market study cabai rawit adalah selain memastikan stok pada salah satu penyumbang inflasi di wilayah ini tentunya mengupayakan adanya perbaikan lalu lintas perdagangan antara petani dan pedagang.

Baca Juga : Sikapi Kenaikan Harga Jelang Ramadan, KPPU Makassar Bakal Gelar Operasi Pasar

Sementara, Kepala Dinas Perdagangan Sulsel, Ashari Fakshirie Radjamilo yang hadir dalam giat tersebut mengatakan terkait kondisi harga cabai yang tidak bisa ditentukan pemerintah maka diperlukan peran koordinasi antara petani dan pengepul (pedagang).

"Pemerintah kan tidak bisa menentukan harga pada komoditas holtikultura makanya penjualannya itu harus diketahui petani. Misalnya, saat menjual produksinya harusnya tidak sendiri-sendiri melainkan berkelompok dan harus berani menentukan harganya," ujarnya.

Ashari juga mengatakan terjadinya krisis produksi komoditas cabai salah satu daerah bukan hanya berdampak pada wilayah Sulawesi Selatan melainkan secara nasional.

Baca Juga : Kadisdag Sulsel Tegaskan MinyaKita Hanya untuk Masyarakat Miskin

Hingga saat ini, ketersediaan produksi cabai rawit di Sulawesi Selatan tercatat 26.423,2 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Redaksi Portal Media menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp 0811892345. Pastikan Anda mengirimkan foto sesuai isi laporan yang dikirimkan dalam bentuk landscape

karangan bunga makassar

Berikan Komentar