0%

Minggu, 18 Desember 2022 16:33

Terkontaminasi ke Ikan Konsumsi, 90 Persen Sampah Plastik Masuk ke Sungai Tallo dan Jeneberang

Penulis : Rafli
Editor : Azis Kuba
Dosen Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin Dr. Shinta werorilangi M.Sc.,
Dosen Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin Dr. Shinta werorilangi M.Sc.,

Jenis Ikan yang telah terkontaminasi mikro plastik ini merupakan ikan yang biasa dikonsumsi oleh manusia.

PORTALMEDIA.ID, MAKASSAR -- Dosen Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin Dr. Shinta Werorilangi M.Sc., mengatakan sampah plastik merupakan salah satu problem besar yang harus ditangani dengan serius.

"Indonesia merupakan penyumbang sampah plastik ke lautan terbanyak ke 2 dari 192 negara di dunia berdasarkan penelitian Dr. Jenna Jambeck yang di publikasikan pada jurnal sciense tahun 2015", jelas Dr. Shinta, Minggu (18/12/2022)

Menurut Dr. Shinta, sampah plastik yang bocor ke lautan terbagi menjadi 2 jenis yaitu sampah plastik besar (makro plastik) dan sampah plastik kecil (mikro plastik), kedua jenis sampah itu mempunyai bahaya masing-masing.

Baca Juga : Departemen Ilmu Kelautan Unhas Lakukan Penyuluhan Rumpon di Majene

"Sampah plastik besar seperti bekas kemasan makanan atau jaring bekas itu secara langsung membahayakan biota laut, jaring bekas misalnya bisa melilit ikan atau penyu hingga mengganggu perkembangannya, sementara micro plastik lebih berbahaya lagi karena termakan oleh organisme laut hingga mengkontaminasi organisme dengan zat-zat berbahaya," ungkap Dr. Shinta

Jenis Ikan yang telah terkontaminasi mikro plastik ini merupakan ikan yang biasa dikonsumsi oleh manusia.

"Penelitian tentang dampak micro plastik terhadap dampaknya kepada manusia masih dalam skala laboratorium, tapi kita ketahui kandungan berbahaya dalam micro plastik tersebut bisa menyebabkan berbagai penyakit, diataranya menyebabkan kanker, gangguan hormon reproduksi dan banyak lagi, jadi baiknya kalau makan ikan jangan dimakan saluran pencernaannya" tambah Dr. Shinta.

Sementara di Makassar sendiri sampah plastik perlu diberikan perhatian khusus. '

Baca Juga : Darurat Sampah Plastik, KALLA Bersama Rappo Indonesia Kolaborasi Program Daur Ulang

"Makassar diapit oleh dua sungai besar yaitu sungai Tallo dan Jenneberang sehingga, menurut penelitian 90% sampah plastik baik makro maupun mikro terbawa oleh arus sungai, sehingga Makassar termasuk rentang". terang Dr. Shinta.

Terakhir Dr. Shinta berharap keseriusan pemerintah dalam menangani masalah sampah plastik ini dengan memperbaiki manejemen penangan sampah, dia juga mengingatkan Masyarakat agar membangun kesadaran membuang sampah pada tempatnya terutama sampah plastik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Redaksi Portal Media menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi@portalmedia.id atau Whatsapp 0811892345. Pastikan Anda mengirimkan foto sesuai isi laporan yang dikirimkan dalam bentuk landscape

karangan bunga makassar

Berikan Komentar