PORTAL MEDIA, ID. MAKASSAR-- Makam mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Hasanuddin (Unhas) yang meninggal saat mengikuti Diksar Mapala 09 dibongkar guna proses autopsi.
Proses pembongkaran makam Virendy Marjefy Wehantouw (19) digelar di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kristen Pannara, Jalan Antang Raya, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulsel, pada Kamis (26/1/2023).
Pembongkaran dilakukan oleh Tim Forensik Biddokkes Polda Sulsel. Sejumlah petugas kepolisian pun turut melakukan penjagaan ketat di area TPU Kristen Pannara.
Baca Juga : Kapolda Siapkan 5.784 Pos Operasi Ketupat
James Wehantouw selaku ayah Virendy, mengatakan proses pembongkaran makam anaknya guna mengetahui penyebab kematian putranya itu.
"Sekitar Pukul 11.00 Wita. Katanya sekitar 4 jam proses autopsinya. Karena banyak lebam-lebam dan luka di tubuh almarhum. Kemudian banyak kejanggalan-kejanggalan yang kami keluarga temukan," ujarnya.
Bahkan, James mengaku pihak kampus hingga kini belum terbuka dan seakan menutup-nutupi kasus kematian anaknya.
Baca Juga : Polda Sulsel Mulai Selidiki Kasus Dugaan Perdagangan Orang di Jerman
"Sampai sekarang tidak ada kejelasan kronologis dan penyebab kematian almarhum. Pihak pengurus Mapala dan rektorat terindikasi menutup-nutupi kejadian sebenarnya, bahkan ada indikasi membungkam kasus ini," ucapnya.
Sementara, Kanit Tipidum Satreskrim Polres Maros, IPDA Wawan Hartawan membenarkan perihal pembongkaran makam mahasiswa jurusan Arsitektur FT Unhas tersebut.
"Iya benar sementara proses, guna proses autopsi nanti perkembangannya kita sampaikan," singkatnya.
Baca Juga : Antisipasi Kecurangan di Masa Mudik, Polres Maros Uji Tera SPBU
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News