Program Makan Bergizi Gratis di Makassar Dikecam Warga, Diduga Sajikan Makanan Basi dan Berulat
Dalam aksinya, massa melakukan orasi sambil membentangkan baliho bertuliskan “Hentikan Program MBG di Tamalanrea, Pelajar Butuh Gizi Bukan Makanan Basi, Belatung, dan Ayam Busuk.”
PORTALMEDIA.ID, MAKASSAR – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi unggulan Presiden Prabowo Subianto, kembali menuai sorotan setelah menu yang disalurkan di beberapa sekolah di Makassar diduga tidak layal konsumsi.
Hal itu pun membuat, puluhan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Tamalanrea menggeruduk Kantor Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Buntusu di Jalan Bumi Tamalanrea Permai (BTP), Kelurahan Buntusu, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Sulsel, Kamis (25/9/2025).
Dalam aksinya, massa melakukan orasi sambil membentangkan baliho bertuliskan “Hentikan Program MBG di Tamalanrea, Pelajar Butuh Gizi Bukan Makanan Basi, Belatung, dan Ayam Busuk.”
Baca Juga : Polres Gowa Bongkar Penyelewengan Solar Subsidi, Sita Truk Modifikasi dan 800 Liter BBM
Baliho berukuran besar itu ditempel oleh warga di depan pintu kantor SPPG Buntusu tersebut. Hal itu guna meminta pertanggungjawaban dari kasus temuan tersebut.
Jenderal Lapangan Aliansi Masyarakat Tamalanrea, Muh Ikhsan Basir, mengatakan temuan tersebut berasal dari laporan siswa mulai tingkat SD hingga SMA.
“Kalau hasil temuan itu ada tiga sekolah. Pertama, ditemukan makanan basi. Nasinya lembek, telurnya basi, begitu juga sayurnya,” kata Ikhsan, Kamis siang.
Baca Juga : Ricuh di Konser Musik Makassar, Empat Penonton Luka-Luka
Lebih parah lagi, lanjut Ikhsan, salah satu siswa SMA menemukan ulat di nampan MBG yang dibagikan ke sekolah.
“Temuan kedua ada ulat belatung di dalam boks makanan. Itu yang membuat aliansi masyarakat turun mendesak pertanggungjawaban SPPG,” ungkapnya.
Ikhsan menambahkan, sejumlah siswa kini mengalami trauma hingga enggan mengonsumsi kembali makanan MBG.
Baca Juga : Warga Geruduk Kantor SPPG Buntusu, Protes Temuan Makanan Diduga Tak Layak
Mereka khawatir kesehatan terganggu, apalagi kasus keracunan program serupa sudah marak di daerah lain.
“Iya, ada beberapa siswa yang trauma. Bahkan ada yang sudah sebulan tidak makan nasi dari program MBG karena takut,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News