Kasus Penyakit Jantung di Indonesia Meningkat, Pakar Dorong Medical Check-Up Rutin
Data statistik menunjukkan sekitar 300 kasus baru tercatat tiap tahun, dengan 45 persen di antaranya berujung pada kematian.
PORTALMEDIA.ID, MAKASSAR – Prevalensi kasus penyakit kardiovaskular atau jantung di Indonesia terus meningkat setiap tahun, didorong
oleh gaya hidup yang tidak sehat.
Data statistik menunjukkan sekitar 300 kasus baru tercatat tiap tahun, dengan 45 persen di antaranya berujung pada kematian.
Situasi ini semakin parah akibat sikap acuh masyarakat terhadap pemeriksaan kesehatan rutin atau medical check up, ditambah ketakutan berlebih terhadap pengobatan penyakit jantung.
Padahal, penundaan penanganan justru mengurangi peluang pasien untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
Demikian disampaikan Dokter Spesialis Bedah Thorachic, Cardiac & Vascular di RS Premier Bintaro, dr Sugisman, Sp.BTKV(K) saat Media Tour 2025 di Hyatt Place Makassar, pada Sabtu (27/9/2025).
Acara bertema “Perkembangan Bedah Jantung Terkini” ini merupakan program edukasi kesehatan bagi masyarakat dan media di berbagai kota besar Indonesia.
"Tujuan penindakan itu adalah menaikkan quality of life (kualitas hidup), agar bisa beraktivitas lebih aktif. Ini yang harus ditanamkan," ujar Sugisman.
Ia menambahkan, banyak orang yang menghindari aktivitas seperti bepergian atau naik motor karena takut serangan jantung. "Padahal, penyakit itulah yang harus diangkat, sehingga tidak ada lagi batasan beraktivitas," imbuhnya.
Sugisman juga mendorong masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan jantung melalui medical check-up rutin. Menurutnya, BPJS Kesehatan kini telah menanggung hampir seluruh biaya operasi jantung.
"BPJS hampir menanggung semua tindakan operasi jantung, tetapi tidak semua rumah sakit swasta bisa menerima pasien BPJS. Pada beberapa prosedur tertentu, membutuhkan alat yang mahal, makanya ada IUR Biaya," katanya.
Sementara itu, Marketing Manager RS Premier Bintaro, Chintami Handayani Passat, menjelaskan bahwa Media Tour 2025 bertujuan memperkenalkan layanan unggulan rumah sakit tersebut, termasuk Heart Centre yang diresmikan pada Januari 2025.
"Kami berharap dapat memperluas edukasi kesehatan secara berkesinambungan kepada seluruh masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Serta bagian dari komitmen kami untuk dapat menerima pasien dari seluruh Indonesia dengan berbagai keluhan penyakit termasuk penyakit jantung," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News