Program Makan Bergizi Gratis di Makassar Disorot Lagi, Siswa Temukan Ulat di Sayur

ist

Sri mengungkapkan, meski temuan ulat baru pertama kali terjadi, sebelumnya sekolah pernah menerima jatah makanan MBG yang berbau tidak sedap.

PORTALMEDIA.ID, MAKASSAR – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menuai sorotan. Seorang siswi kelas V di SDN Maricayya II, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menemukan ulat mirip belatung di menu sayur yang disajikan, Kamis (2/10/2025).

Dalam sebuah video yang beredar, siswi tersebut menunjukkan ulat kecil di nampan berisi sayur brokoli, lalu melaporkannya kepada guru.

“Matimi (ulatnya) tapi rantasaki (jorok). Ibu ada ulatnya ibu,” ucap siswi itu dengan nada kaget.

Baca Juga : BGN Nonaktifkan 56 SPPG Terkait Insiden Keamanan Pangan Program MBG

Plt Kepala Sekolah SDN Maricayya II, Sri Wahyuni, membenarkan temuan tersebut. Ia menduga ulat berasal dari proses pencucian sayur yang kurang higienis.

“Kemungkinan proses pemasakan itu kurang higienis sehingga ditemukan ulat di salah satu nampan. Tapi hanya satu porsi yang ada, tidak semuanya,” jelas Sri, Jumat (3/10/2025).

Menurutnya, setelah kejadian itu para siswa enggan menyantap menu sayur yang disediakan.

Baca Juga : Program Makan Bergizi Gratis di Makassar Dikecam Warga, Diduga Sajikan Makanan Basi dan Berulat

“Mereka hanya makan lauk dan menu lain, sayurnya ditinggalkan. Kasus ini langsung kami laporkan ke tim dapur SPPG agar jadi bahan evaluasi supaya tidak terulang kembali,” tambahnya.

Sri mengungkapkan, meski temuan ulat baru pertama kali terjadi, sebelumnya sekolah pernah menerima jatah makanan MBG yang berbau tidak sedap.

“Kalau makanan berbau pernah sekali. Kami arahkan siswa agar tidak mengonsumsi makanan yang aromanya sudah tidak bagus,” ujarnya.

Baca Juga : Warga Geruduk Kantor SPPG Buntusu, Protes Temuan Makanan Diduga Tak Layak

Ia menjelaskan, selama ini menu MBG di sekolah cukup bervariasi, mulai dari ayam goreng krispi, burger, roti, hingga susu dan buah-buahan. Sekitar 150 siswa di sekolah tersebut rutin menerima jatah makanan.

Kasus ini menambah daftar sorotan terhadap kualitas makanan dalam program MBG.

Meski bertujuan meningkatkan gizi anak sekolah, pengawasan terhadap kebersihan dan kualitas distribusi makanan dinilai masih perlu diperketat agar kasus serupa tidak terulang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berikan Komentar
Berita Terbaru