Pengamat Olahraga: Atlet Peraih Medali Olimpiade Dibajak Daerah Lain Pukulan Telak Bagi Sulsel
Pemprov Sulsel harus instrospeksi terkait perhatian dan dukungannya pada atletnya
PORTALMEDIA.ID, MAKASSAR -- Legenda PSM Makassar yang juga pengamat olah raga, Najib Latandang, menyebut kepindahan atlet Angkat Besi Sulawesi Selatan (Sulsel) Rahmat Erwin Abdullah yang pernah meraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo ke Jawa Timur, sebagai pukulan telak bagi dunia olah raga Sulsel.
Hal ini, menurut Najib, bisa diartikan Pemerintah Provinsi Sulsel tidak memperhatikan kesejahteraan dan mendukung prestasi atlet-atletnya.
"Pemprov Sulsel harus instrospeksi terkait perhatian dan dukungannya pada atletnya, ini pukulan telak dan tidak boleh lagi terulang pada atlet-atlet cabang olahraga lainnya, prestasi Rahmat ini bukan hanya mengharumkan nama Sulsel, tapi juga nama bangsa Indonesia di even olahraga paling bergengsi dunia," ungkap Najib.
Menurut Najib, kepindahan Rahmat ini sebenarnya bukan kasus pertama atlet Olimpiade yang hengkang dari Sulsel. Sebelumnya, atlet anggar Sulsel Silvia Koeswandi di era akhir 1980-an, juga pernah meninggalkan Sulsel dengan alasan ikut keluarga ke Jakarta. Kepindahan atlet ini terpaksa dilakukan demi mengejar prestasi yang lebih besar.
Najib menyarankan, atlet-atlet berprestasi Sulsel dapat dikaryakan, baik di instansi pemerintahan maupun swasta di Sulsel. Dengan itu, bisa ikut membantu me sejahterakan para atlet.
"Di era sebelumnya, para atlet ada yang direkrut jadi ASN, termasuk saya, ada juga yang di perbankan seperti Pak Ellong Tjandra," pungkas Najib.
Terkait pindahnya Rahmat yang berbarengan dengan atlet lainnya Ade Rifky serta pelatih sekaligus orang tua Rahmat, Erwin Abdullah, Sekretaris Pengprov Persatuan Angkat Besi Indonesia (PABSI) Sulsel, Dr. Attock Suharto mengatakan pihaknya merasa kehilangan atas kepergian dua atletnya sekaligus bersyukur karena daerah yang dituju akan lebih memperhatikan pembinaan kedua atlet ini.
"Kami bersyukur karena daerah lain lebih mampu menjanjikan masa depan bagi kedua atlet ini, jangankan pembinaan atlet, dikasih ucapan selamat saja saat juara, baik single event atau multi event, Rahmat menang di kejuaraan dunia tidak ada ucapan, ini pelajaran berharga bagi seluruh stakeholder olahraga di Sulsel," tutup Attock.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News