Indonesia Perkuat Diplomasi Maritim Lewat Pencalonan Prof. Eddy Pratomo di ITLOS
Asisten Deputi Kerja Sama Multilateral Kemenko Polhukam, Adi Winarso, menyebut pencalonan Prof. Eddy sangat relevan dengan posisi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.
PORTALMEDIA.ID – Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) menyatakan dukungan penuh terhadap pencalonan Duta Besar Prof. Eddy Pratomo sebagai Hakim Tribunal Internasional untuk Hukum Laut (ITLOS) periode 2026–2035. Kampanye dukungan ini digelar secara aktif di sela-sela International Law Week di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, pada Rabu (29/10/2025).
Kehadiran delegasi Kemenko Polhukam di New York menegaskan pentingnya pencalonan ini bagi kepentingan strategis nasional, terutama dalam menjaga kedaulatan dan keamanan maritim Indonesia.
Asisten Deputi Kerja Sama Multilateral Kemenko Polhukam, Adi Winarso, menyebut pencalonan Prof. Eddy sangat relevan dengan posisi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.
Baca Juga : Panen Kedelai Garuda Merah Putih di Lampung, Bukti Komitmen TNI Dukung Ketahanan Pangan
“Indonesia adalah salah satu negara pihak utama dalam Konvensi Hukum Laut PBB (UNCLOS). Kehadiran wakil Indonesia di ITLOS sangat strategis untuk memperjuangkan kepentingan negara kepulauan dan memastikan penafsiran UNCLOS yang adil,” ujar Adi.
Ia menjelaskan, banyak perkara di ITLOS yang memiliki dimensi keamanan dan kedaulatan, termasuk isu Laut China Selatan, kejahatan transnasional di laut, serta implementasi Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
“Prof. Eddy Pratomo pernah menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Negosiasi Batas Maritim. Isu batas laut berkaitan langsung dengan kedaulatan dan politik luar negeri, yang menjadi bagian dari koordinasi Kemenko Polhukam,” tambahnya.
Baca Juga : Menko Polkam Ingatkan Anak Indonesia di Luar Negeri Tak Lupa Budaya dan Sejarah Bangsa
Adi menilai keberhasilan pencalonan Eddy Pratomo akan meningkatkan posisi tawar Indonesia di forum internasional.
“Ini bukan hanya soal prestise, tetapi juga penguatan posisi hukum dan diplomasi Indonesia di bidang kelautan,” ujarnya.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Kemenko Polkam bersama Kementerian Luar Negeri dan Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di New York menggelar Resepsi Diplomatik di PTRI New York pada Selasa (28/10/2025) malam.
Baca Juga : Kasus Korupsi PBJ Tertinggi di Indonesia, Kemenko Polhukam Dorong Reformasi Tata Kelola
Acara tersebut menjadi momentum penting dalam menggalang dukungan internasional bagi pencalonan Prof. Eddy.
Dalam kesempatan itu, Prof. Eddy memaparkan visi dan komitmennya sebagai calon hakim ITLOS yang berfokus pada tiga pilar utama:
1. Integritas – Menegakkan keadilan secara independen dan imparsial, dengan prinsip bahwa keadilan diukur oleh prinsip, bukan kekuasaan.
2. Tribunal yang Responsif – Mendorong ITLOS agar adaptif terhadap isu-isu baru seperti perubahan iklim, kenaikan muka laut, dan keamanan siber maritim.
3. Penguatan Institusi – Meningkatkan kredibilitas ITLOS melalui kolaborasi lintas lembaga dan pemanfaatan teknologi demi efisiensi.
Baca Juga : Pemerintah Tegaskan Krisis Siber Bukan Sekadar Masalah Teknis, tapi Ancaman Kedaulatan
Prof. Eddy menegaskan bahwa meski ini menjadi kali ketiga Indonesia mencalonkan wakilnya di ITLOS, semangat Indonesia terhadap UNCLOS dan tata kelola laut global tidak pernah surut.
“Indonesia selalu percaya bahwa laut menyatukan, bukan memisahkan,” ujar Eddy menutup sambutannya.
Selama International Law Week, delegasi Kemenko Polhukam mendampingi Prof. Eddy dalam serangkaian pertemuan one-on-one dengan perwakilan dari 30 negara sahabat, termasuk Malaysia, Spanyol, Argentina, Swiss, Filipina, dan Timor Leste.
Baca Juga : Program Koperasi Merah Putih Serap 681 Tenaga Kerja, Ditargetkan Capai 1,3 Juta pada Akhir 2025
Delegasi Kemenko Polhukam yang hadir antara lain Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara dan Kesejahteraan Bangsa Mayjen TNI Purwito Hadi Wardhono, Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Transformasi Digital Irjen Pol Tonny Hermawan, serta Asisten Deputi Kerja Sama Multilateral Adi Winarso.
Pemilihan Hakim ITLOS dijadwalkan berlangsung pada Juni 2026 di Markas Besar PBB, New York. Indonesia berharap dukungan internasional dapat mengantarkan Prof. Eddy Pratomo duduk di kursi kehakiman tertinggi hukum laut dunia tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News