Kasus Kematian Prajurit TNI Asal Bulukumba, Tiga Senior Jadi Tersangka, Danyon Dicopot
Kodam XIV/Hasanuddin memastikan penyelidikan akan dilakukan secara transparan dan tuntas untuk mengungkap penyebab pasti kematian Prada HMN dan memberikan keadilan bagi keluarga korban.
PORTALMEDIA.ID, MAKASSAR – Komando Daerah Militer (Kodam) XIV/Hasanuddin bersama Polisi Militer (POM) terus mendalami penyebab kematian seorang prajurit muda, Prada HMN, yang ditemukan tewas dengan sejumlah luka memar di tubuhnya.
Korban diduga menjadi korban penganiayaan oleh para seniornya di barak.
Kapendam XIV/Hasanuddin, Kolonel Kav Budi Wirman, menegaskan pihaknya telah mengambil langkah tegas menyikapi kasus ini.
Baca Juga : Ratusan Prajurit TNI Dikerahkan Redam Tawuran di Tallo Makassar
Salah satunya dengan mencopot Komandan Batalyon (Danyon) tempat korban bertugas sebagai bentuk tanggung jawab moral pimpinan.
“Pimpinan kita sudah melakukan langkah tegas dengan mencopot Danyon-nya,” ujar Kolonel Budi saat dikonfirmasi, Selasa (11/11/2025).
Menurutnya, langkah tersebut merupakan bentuk tanggung jawab moral seorang komandan atas peristiwa yang menimpa anggotanya.
Baca Juga : Ponsel Prajurit TNI Bakal Dirazia, Sasar Aplikasi MiChat hingga Judol
“Komandan satuan harus bertanggung jawab. Jadi sebagai tanggung jawab moril, Danyon-nya dicopot,” tegasnya.
Budi menambahkan, tiga senior Prada HMN yang diduga terlibat penganiayaan kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Pomdam XIV/Hasanuddin untuk proses penyidikan lebih lanjut.
“Tiga oknum prajurit tersebut sudah ditetapkan tersangka dan ditahan oleh POM,” ungkapnya.
Ketiga tersangka diketahui berinisial Prada AG, Prada WE, dan Prada FL.
Mereka diduga kuat terlibat dalam penganiayaan yang menyebabkan kematian Prada HMN, prajurit muda Batalyon Arhanud 4/AAY di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Kematian Prada HMN yang baru lulus pendidikan pada 2024 itu awalnya disebut akibat terjatuh di kamar mandi.
Namun, keluarga menolak penjelasan tersebut setelah menemukan banyak luka memar di tubuh korban.
Kabar duka diterima keluarga pada Sabtu (11/10/2025). Saat jasad tiba di rumah duka, pihak keluarga mendapati sejumlah luka yang mencurigakan, sehingga muncul dugaan kuat bahwa korban meninggal akibat penganiayaan.
Kini, Kodam XIV/Hasanuddin memastikan penyelidikan akan dilakukan secara transparan dan tuntas untuk mengungkap penyebab pasti kematian Prada HMN dan memberikan keadilan bagi keluarga korban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News