Bawaslu Kembangkan Model Pengawasan Berbasis AI
Pemanfaatan teknologi AI ini dilakukan merujuk pengalaman kerawanan pelanggaran di Pemilu dan Pilkada Serentak 2024.
PORTALMEDIA.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mempertimbangkan untuk menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial intelligence (AI) dalam strategi pengawasan pemilihan umum (Pemilu) dan pemilihan kepala daerah (Pilkada).
"Kami mulai mengembangkan model pengawasan berbasis kecerdasan buatan," ujar Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty saat menggelar diskusi publik di Gedung Center Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 14 November 2025.
Pemanfaatan teknologi AI ini dilakukan merujuk pengalaman kerawanan pelanggaran di Pemilu dan Pilkada Serentak 2024.
Baca Juga : Bawaslu Perkuat Sinergi Penegakan Hukum Pemilu Lewat Rakor Sentra Gakkumdu
"Ke depan, ancaman deepfake harus dipandang sebagai tantangan serius. AI memang memberi peluang percepatan mitigasi, tetapi di saat yang sama membawa banyak jebakan," ucapnya.
Lebih lanjut, Lolly memastikan langkah Bawaslu menghadapi tantangan digitalisasi informasi dan perkembangan AI dilakukan agar pengawasan lebih adaptif.
Bahkan tahun depan, Bawaslu akan menggandeng banyak yang memiliki keahlian teknologi untuk merumuskan model pengawasan digital yang kuat secara keamanan dan mudah digunakan di lapangan.
Baca Juga : Bawaslu dan Disdik Bahas Pemilihan OSIS Serentak Berbasis E-Voting
"Selain menjadi jembatan koordinasi, Bawaslu juga menyiapkan peningkatan kapasitas internal agar pengawas Pemilu tidak gagap teknologi," pungkasnya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News