PBNU Perkuat Layanan Gizi Pesantren, Salurkan MBG untuk 100 Ribu Santri
Program tersebut tidak hanya difokuskan pada pemenuhan kebutuhan gizi santri, tetapi juga diarahkan untuk memberi dampak ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat sekitar.
PORTALMEDIA.ID - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama bersama Badan Gizi Nasional resmi meluncurkan 69 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Tim Koordinasi dan Akselerasi PBNU sekaligus menyalurkan Paket Makan Bergizi kepada 100 ribu santri.
Kegiatan tersebut dipusatkan di Pondok Pesantren Al-Hasani Sikebo, Limpung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa, 30 Desember 2025.
Peluncuran puluhan SPPG ini menjadi bagian dari penguatan program Makan Bergizi yang menyasar lingkungan pesantren sebagai basis pembinaan sumber daya manusia dan penguatan ketahanan sosial.
Baca Juga : Doa dan Sholawatan Satukan Pimpinan PBNU Pasca-Islah
Program tersebut tidak hanya difokuskan pada pemenuhan kebutuhan gizi santri, tetapi juga diarahkan untuk memberi dampak ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat sekitar.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan bahwa program Makan Bergizi memiliki dimensi strategis dalam mendorong pemerataan ekonomi. Menurutnya, keterlibatan pesantren dalam program ini membuka ruang partisipasi ekonomi bagi pelaku usaha kecil dan menengah di sekitar pesantren.
“Arah kebijakan ini sangat jelas, yaitu membuka peluang ekonomi yang lebih luas dan adil. Ke depan, kesempatan tidak hanya dinikmati oleh pelaku besar, tetapi juga memberi ruang yang nyata bagi kelompok menengah dan bawah,” ujar Gus Yahya.
Baca Juga : Idrus Marham Apresiasi Langkah Ulama PBNU Tempuh Muktamar
Ia menegaskan bahwa seluruh jajaran NU memiliki tanggung jawab moral untuk terus menghadirkan program-program yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
“Semoga ikhtiar ini benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas dan menjadi bagian dari khidmah NU untuk Indonesia,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menjelaskan bahwa pesantren dengan jumlah santri lebih dari 3.000 orang dan belum terjangkau layanan SPPG di sekitarnya dapat ditetapkan sebagai satuan pelayanan tersendiri.
Baca Juga : PBNU Nilai Wacana Kembalikan Konsesi Tambang Bukan Solusi Tunggal
“Masih ada pesantren besar yang belum terlayani. Pesantren dengan jumlah santri di atas 3.000 dan belum memiliki akses SPPG di sekitarnya dapat ditetapkan sebagai satu SPPG agar layanan gizi dapat menjangkau seluruh santri,” jelas Dadan.
Koordinator Harian TKA PBNU Ulun Nuha menambahkan bahwa sebelum peluncuran ini, telah beroperasi 78 SPPG di berbagai wilayah. Dengan tambahan 69 SPPG yang diluncurkan, layanan pemenuhan gizi di lingkungan NU mengalami peningkatan signifikan.
Ia menilai kehadiran SPPG di pesantren tidak hanya memperkuat layanan gizi santri, tetapi juga menegaskan peran NU sebagai mitra strategis pemerintah dalam menjangkau penerima manfaat, khususnya di kalangan pesantren dan komunitas Nahdliyin di berbagai daerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News