Sejarah Baru Tercipta, Xi Jinping Jadi Pemimpin China untuk Periode Ketiga
Komite Sentral Partai Komunis China (PKC) memilih Xi Jinping sebagai Sekretaris Jenderal Partai untuk ketiga kalinya
PORTALMEDIA.ID -- Sejarah akhirnya tercipta setelah Xi Jinping terpilih sebagai pemimpin China untuk periode ketiga.
Komite Sentral Partai Komunis China (PKC) memilih Xi Jinping sebagai Sekretaris Jenderal Partai untuk ketiga kalinya, Minggu (23/10/2022).
Dengan begitu Xi akan memimpin partai berkuasa di China tersebut untuk masa jabatan lima tahun ke depan.
Baca Juga : Trump Umumkan Tarif 100% ke China, Murka Tak Sudi Ketemu Xi Jinping
Diungkapkan oleh kantor berita China Xinhua dikutip dari Al Jazeera, China pun kembali ke pemerintahan satu orang setelah selama beberapa dekade melakukan pembagian kekuasaan di antara para elite-nya.
Hal ini membuat Xi dipastikan bakal menjalani masa jabatan periode ketiga sebagai Presiden China, yang akan diumumkan secara resmi selama sesi legislatif tahunan pemerintah, Maret tahun depan.
PKC juga mengungkapkan tujuh nama anggota Komite Tetap Politbiro yang dipimpin oleh Xi Jinping, yang didominasi oleh sekutunya.
Baca Juga : Iran Gelar Pertemuan Tingkat Tinggi dengan Rusia dan Tiongkok, Isu Nuklir Jadi Fokus Utama
Xi memperkenalkan barisan baru tersebut, dengan memimpin mereka saat bejalan ke panggung di Balai Besar Rakyat Beijing untuk bertemu wartawan.
Ketua Partai Komunis Shanghai Li Qiang berjalan setelah Xi, yang berarti ia kemungkinan bakal menjadi suksesor Li Keqian sebagai Perdana Menteri.
Anggota lainnya dari badan pemerintah teratas China lainnya adalah Zhao Leji, Wang Huning, Cai Qi, Ding Xuxiang dan Li Xi.
Baca Juga : WNI Berkunjung ke China Kini Bisa Tanpa Visa
Semuanya merupakan sekutu yang sangat dekat dengan Xi Jinping.
Xi Jinping pun kini menjadi pemimpin China terkuat setelah Mao Zedong, yang pernah memerintah China selama nyaris 30 tahun.
Sebelumnya, jabatan Presiden China dibatasi menjadi dua tahun setelah kematian Mao pada awal 1980-an.
Baca Juga : Tebar Psywar, Pelatih China Yakin Menang Lawan Indonesia
Hal itu dilakukan untuk memunculkan model kepemimpinan yang lebih kolektif dan memastikan kekuatan tak akan lagi tersentralisasi di tangan satu orang.
Namun pada 2018, Xi Jinping berhasil menghapuskan batasan dua periode dari konstitusi, dan membuka jalan untuk konsolidasi kekuatannya seperti yang diperlihatkan pada akhir pekan ini saat Kongres Partai Komunis China.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News