Soal Kader Gerindra Jeneponto Mundur dari Kepengurusan, Pengamat Nilai Kurang Harmonis
Apabila pencatutan nama itu telah terjadi dan selanjutnya kader bersangkutan memilih mundur dari kepengurusan bisa berarti ada hubungan yang kurang harmonis di tubuh partai.
PORTALMEDIA.ID, JENEPONTO -- Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Sukri Tamma menanggapi perihal mundurnya salah satu pentolan Partai Gerindra Kabupaten Jeneponto, Suardi Samad dari struktur kepengurusan yang diketuai oleh Vonny Ameliani Suardi.
Suardi Samad diketahui merupakan loyalis Andi Baso Sugiarto. mantan ketua DPC Gerindra Jeneponto. Dia pamit lantaran merasa namanya dicatut dalam kepengurusan Vonny.
"Saya kira untuk pencatutan tersebut mungkin memang perlu untuk dibuktikan, apabila hal tersebut berada di luar ketentuan organisasi atau tidak," kata Sukri Tamma kepada Portalmedia.id belum lama ini.
Baca Juga : Vonny Ameliani Kembali Terpilih ke DPRD Sulsel Usai Raih 15.468 Suara
Menurut dia, apabila pencatutan nama itu telah terjadi dan selanjutnya kader bersangkutan memilih mundur dari kepengurusan bisa berarti ada hubungan yang kurang harmonis di tubuh partai.
"Jika kemudian hal tersebut menimbulkan kondisi yang kurang kondusif maka bisa jadi memang ada hubungan yang kurang harmonis diantara pengurus sehingga menimbulkan ketersinggungan," jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa munculnya hubungan yang kurang harmonis itu ditenggarai kurangnya tingkat kepercayaan satu sama lain terhadap organisasi.
Baca Juga : Namanya Dicatut di Gerindra Jeneponto Pimpinan Vonny, Loyalis ABS Mundur
Oleh karena itu, para kader harus senantiasa mengedepankan kepentingan partai itu sendiri.
"Karena sebagian dari organisasi dengan struktur yang jelas, tentu pemanfaatan nama seseorang, apalagi dalam kepengurusan tentu harus di dasarkan ketentuan yang ada dalam partai," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News