Diduga Sesat, Berikut Ajaran Aliran Puang Nene di Bone yang Harus Dijalankan Pengikut
Aliran ini didirikan oleh Grento Walinono alias Puang Nene yang berasal dari Kabupaten Soppeng
PORTALMEDIA. ID, MAKASSAR- Warga di Dusun Pape, Desa Mattirowalie, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) geger dengan munculnya aliran kepercayaan yang diduga sesat, bernama Al-Mukarrama Al-Khaerat Mukminin Segitiga Emas Sunda Nusantara.
Diketahui, aliran ini didirikan oleh Grento Walinono alias Puang Nene yang berasal dari Kabupaten Soppeng. Sementara untuk di Wilayah Bone, kepercayaan ini dipimpin oleh Hasang alias Acang.
Kasubsi PIDM Sihumas Polres Bone, Ipda Rayendra mengatakan dari informasi yang dihimpun pihaknya, para pengikut Al-Mukarrama Al-Khaerat Mukminin Segitiga Emas Sunda Nusantara tidak dianjurkan melaksanakan salat lima waktu.
Baca Juga : Dugaan Pungli Viral, Dua Oknum Polisi di Bone Diamankan Propam
Tak hanya itu, para pengikutnya juga diwajibkan untuk membayar sejumlah uang kepada pemimpin aliran tersebut.
"Informasinya ajaran ini memberikan ilmu tarekat kepada pengikutnya atau tidak Salat Jumat, kemudian mewajibkan para pengikutnya untuk memberikan mahar sebagai ongkos pembeli kursi nantinya untuk hari akhir," jelasnya.
Belum diketahui pasti berapa jumlah pengikut Al-Mukarrama Al-Khaerat Mukminin Segitiga Emas Sunda Nusantara. Namun polisi memastikan bawa aliran yang diduga sesat itu rutin menggelar pertemuan setiap akhir tahun.
Baca Juga : Heboh Aliran Klaim 11 Rukun Islam di Maros, Ini Tanggapan Kemenag
"Selain itu, setiap bulan selalu memberi sesajen berupa makanan di pinggir sungai di Desa Mattirowalie Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone," tandasnya.
Sementara Ketua MUI Bone, Prof KH Muh Amir HM mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman terkait munculnya dugaan aliran sesat Al Mukarrama Al Khaerat Segitiga Emas Sunda Nusantara yang dipimpin Walinono alias Puang Nene.
"Saya sudah tugaskan MUI kecamatan untuk menelusuri. Karena ada sedikit perbedaan informasi yang keluar itu. Hari ini sudah Salat Jumat akan bertemu," katanya
Baca Juga : Pemprov Sudah Tebar 2,7 Juta Benih Ikan di Kabupaten Bone
Dalam aliran yang dipimpin Puang Nene ini melarang pengikutnya untuk melaksanakan Salat Jumat. Namun, Amir mengaku belum mengetahui pasti pelarangan Salat Jumat itu secara keseluruhan.
"Saya belum tahu apakah melarang Salat Jumat kalau bukan kelompoknya yang laksanakan atau secara keseluruhan. Karena ada pandangan jika kalau bukan dari kelompok mereka yang menjadi imam mereka tidak mau salat," jelasnya.
Meski demikian, saat ini kata Amir pihaknya masih menunggu hasil pertemuan antara MUI kecamatan dengan pihak aliran yang diduga sesat pimpinan Walinono alias Puang Nene.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News