Ribuan Lorong Wisata di Makassar Mampu Bangkitkan Ekonomi Warga

Penulis : Nurfitri
Longwis yang terletak di Jl Karmila 4 Kompleks Dewi Karmila Sari, Kelurahan Tamalanrea, Kecamatan Tamalanrea, Makassar/Ist

Progres terhadap ekosistem ekonomi di longwis sangat berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi

PORTALMEDIA.ID, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengajak para delegasi Wellcome Trust dan Monash University untuk terus menguatkan ekosistem ekonomi di Lorong Wisata (Longwis).

Sejauh ini, kata Danny Pomanto sapaan akrab Ramdhan Pomanto, progres terhadap ekosistem ekonomi di longwis sangat berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, inflasi hingga menekan gini ratio atau kesenjangan.

Di hadapan Director of The Intervention, Revitalising Informal Settlement and their Environment (RISE) Associate Dean International And Engagement Monash University, Prof. Diego Ramirez dan RISE Director Of Assesment, Prof. Karin Leder dan delegasi Wellcome Trust, Danny Pomanto memaparkan gagasannya membentuk longwis berdampak terhadap sirkulasi ekonomi masyarakat.

Baca Juga : Dukung Produk Lokal, Pemkot Makassar Siapkan Anggaran Khusus Belanja UMKM

Dia mengajak masing-masing delegasi untuk bekerjasama dengan Pemkot Makassar dalam pengembangan ekosistem ekonomi di longwis yang juga disebutnya sebagai sel-sel masyarakat itu.

"Intinya teman-teman delegasi dapat terlibat di lorong wisata dan dapat tumbuh dengan economic sircularnya sehingga sustainable atau berkesinambungan. Bukan hanya menjual produk tanaman cabai, atau budidaya perairan seperti lobster tetapi lebih jauh mengolahnya menjadi produk bernilai tambah," kata Danny Pomanto

Dia mencatat ada 5.000 lorong di Makassar, tahun lalu sudah ada 1.096 longwis dan tahun ini targetnya 1.000 lorong lagi. Klaster-klaster ekonomi longwis itu memperkuat ekonomi, apalagi di dalamnya UMKM atau Small Medium Enterprise dan banyak hal lain.

Baca Juga : TP PKK Kota Makassar Bekali UMKM dengan Literasi Keuangan dan Digital

Dari situ ekosistem pun terbentuk, termasuk membuat digitalisasi untuk big data Metaverse, seperti ada QR Code untuk penduduk, data pribadi, digital address, medical record, financial record, semuanya. Rumah-rumah dibuat tiga dimensi. Pun, mengukur tingkat sosial sehingga ada mitigasi sosial; social caring, social sharing.

"Di longwis inilah saya ajak masyarakat menanam sejumlah komoditi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ini sejalan dengan kebijakan pusat untuk memerangi inflasi, juga food security. Termasuk menguatkan hubungan sosial masyarakat karena adanya kerja sama di lorong," ujar Danny.

Ia katakan semuanya dimulai dari ekonomi mikro sehingga dampaknya sekaligus termasuk menekan gini ratio atau kesenjangan ekonomi. Hasilnya, kini  longwis pun menjadi ruang produktif dan etalase kota atau tujuan pariwisata.

Baca Juga : Tingkatkan Kapasitas UMKM, Pemkab Lutim Siapkan Pasar dan Dukungan Dana hingga Rp50 Juta

Pun, dengan program longwis ini, pertumbuhan ekonomi di Makassar mencapai 5,40 persen dari sebelumnya 4,47 persen. Selain itu inflasi di Makassar juga turun, berdasarkan data BPS Kota Makassar bahwa sejak November tahun lalu mencapai 5,99 persen lalu turun mencapai 5,72 persen pada Februari 2023.

Jumlah penduduk miskin di Makassar pun turun. Pada 2021 berjumlah 74.690 sedangkan 2022 turun menjadi 71.830.

Sementara itu, di tengah kerja sama dengan RISE, kedepannya kelanjutan kolaborasi dengan Pemkot Makassar sendiri, saran dia, pula dapat fokus pada ekosistem persampahan.

Baca Juga : Jalankan Arahan Pusat Atasi Sampah di TPA, Wali Kota Munafri: Kita Fokus Kurangi Risiko Lingkungan

Apalagi, program bank sampah di Makassar, tekannya, berhasil membawa salah satu industri swasta ke Makassar untuk mengolah sampah yang telah dipilah dari Bank Sampah.

Lagi-lagi, kata dia, ekosistem seperti Bank Sampah ini bakal merangsang ekonomi masyarakat lorong dengan dapat mengolah bahan yang tak terpakai menjadi layak guna. "Nah, kita bisa kolaborasi dengan RISE di situ. Memperkuat ekosistem bank sampah yang sudah ada," sarannya.

Salah satu longwis Housten yang berada di Cendana Mamajang menjadi bukti nyata kontribusi dari peningkatan ekonomi maayarakat sekitar. Pada longwis Housten ini warga membudidayakan salah satu satwa laut yang banyak digemari yaitu lobster.

Baca Juga : Pemkot Berdayakan UMKM Lokal Percepat Realisasi Program Gratis Seragam Sekolah

Ince Kumala Chaeruddin selaku lurah Sambung Jawa, kecematan Mamajang mengatakan, karena meningkatnya peminat pembudidayaan lobster ada penambahan longwis yang juga akan fokus pada budidaya lobster.

"Program lobster bertambah yang dulunya hanya satu, sebelumnya juga ibu wawali sudah panen baru-baru ini dan itu lumayan," ungkapnya saat di wawancarai portalmedia.id

Menurut Ince sapaan akrabnya, dengan semangat dan keterlibatan warga yang ada di longwis housten mewujudkan program-program yang bermanfaat untuk masyarakat sekitar dan juga bisa menjadi salah satu yang telah di kunjungi kepala daerah pada peringatan hari otonomi daerah yang telah berlangsung sabtu kemarin.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi telah melakukan panen lobster di longwis housten yang dinilai panen tersebut sebagai bentuk keseriusan warga dalam menggarap apa yang telah menjadi program Pemerintah Kota Makassar untuk memajukan UMKM lorong.

“Ini panen perdana Lobster air tawar di Lorong Wisata Houston Mamajang. Besar-besar Lobsternya. Warganya sangat telaten mengurusi budidaya Lobster ini,” ujarnya Fatmawati.

Fatmawati pun mengapresiasi kolaborasi antara dinas terkait yang mensupport penyediaan bibit-bibit di Lorong Wisata.

“DP2 ini bibit-bibit lobsternya yang diberikan ke warga sangat bagus. Buktinya berhasil panennya. Dan yang lain saya lihat sudah bertelur lagi. Saya bangga juga dengan UMKM Lorong ini,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berikan Komentar
Berita Terbaru