0%

Iklan top-billboard-article-desktop

Selasa, 19 September 2023 18:27

Angka Stunting Tak Alami Penurunan, Ini Upaya yang Dilakukan Pemkab Gowa

Editor : Rahma
 Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni yang juga selalu Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Gowa/Ist
Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni yang juga selalu Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Gowa/Ist

Kabupaten Gowa tidak mengalami penurunan dari tahun 2021 dan 2022, yaitu sebesar 33 persen sesuai SSGI

PORTALMEDIA.ID,GOWA- Angka stunting di Kabupaten Gowa tidak mengalami penurunan bahkan terkesan stagnan sejak tiga tahun terakhir. Hal ini disampaikan Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni yang juga selalu Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Gowa.

"Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa prevalensi anak balita stunting di Kabupaten Gowa tidak mengalami penurunan dari tahun 2021 dan 2022, yaitu sebesar 33 persen sesuai SSGI, harusnya hal ini bisa menjadi bahan pertimbangan untuk kita semua apakah yang kita lakukan sudah maksimal dan tepat sasaran," kata Abd Rauf saat Rapat Koordinasi Lintas Sektor dalam Pelaksanaan Aksi 3 (Rembuk Stunting) Kabupaten Gowa Tahun 2023 di Padivalley Golf and Resto, Kecamatan Pattallassang, Selasa (19/9).

Abdul Rauf menjelaskan, kegiatan Rembuk Stunting merupakan suatu kegiatan penting, dilakukan untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting dilakukan secara bersama-sama dengan penanggung jawab baik dari sektor lembaga non pemerintah, dan masyarakat.

Baca Juga : 86,86% Masyarakat Gowa Puas Kinerja Adnan-Kio

Menurut Abd Rauf, jika upaya yang dilakukan Pemda saat ini sudah tepat sasaran, maka stunting di Kabupaten Gowa pasti mengalami penurunan, mengingat di Kabupaten Gowa sejumlah Dinas terkait seperti Dinas Kesehatan, memiliki anggaran khusus yang diberikan oleh pusat untuk pemberian makanan tambahan kepada anak-anak dan ibu hamil di setiap Puskesmas.

"Kemudian pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa juga sudah ada petunjuk dari Kementerian Desa Tertinggal untuk menganggarkan memberikan makanan tambahan. Demikian juga pada Dinas PPKB, ada anggaran yang diberikan untuk bisa bersama-sama berkolaborasi untuk menurunkan stunting. Yang mengherankan," tambah Karaeng Kio sapaan akrab Wakil Bupati Gowa ini.

Oleh kara itu, ia meminta kepada seluruh stakeholders yang hadir untuk betul-betul merembukkan upaya apa yang akan dilakukan kedepannya untuk penanganan stunting.

Baca Juga : Aspirasi Ridwan Andi Wittiri, Pemkab Gowa Dapat PJU-TS dari Kementerian ESDM

"Sejauh ini pada 2023 kita sudah melakukan Program Gassing Nganre, yang mana bekerjasama dengan PKK, bahkan pimpinan SKPD, Camat, juga telah memberikan beberapa bantuan untuk bisa memberikan makanan tambahan kepada anak-anak kita yang dianggap stunting maupun ibu hamil yang berpotensi melahirkan anak stunting," ungkapnya.

Wabup Gowa berharap seluruh stakeholders yang hadir mampu secara ikhlas, tulus berkolaborasi, bekerja sama untuk bisa menurunkan stunting hingga 14 persen target nasional.

Provincial Coordinator ERAT Sulsel, Shinta Widimulyani yang hadir pada kegiatan ini menyampaikan, bahwa Kabupaten Gowa mampu optimis menurunkan angka prevalensi stunting. Hal tersebut terlihat dengan semangat yang ditunjukkan sehingga bisa menggerakkan angka 33 persen di Kabupaten Gowa itu menjadi lebih turun.

Baca Juga : Tidak Hanya Pembeli, Pedagang Turut Diuntungkan Program Gelar Pangan Murah

"Jadi meskipun angkanya mungkin masih sulit bergerak, namun kami percaya dengan semangat yang ditunjukkan ini betul-betul bisa menggerakkan angka 33 persen itu menjadi lebih turun," katanya.

Shinta menambahkan, dengan jumlah angka stunting yang meningkat bukan berarti suatu hal yang bisa didiamkan, bahkan adanya peningkatan angka stunting ini pemerintah bisa banyak berbuat untuk memaksimalkan anggaran. Karena 60% dari upaya Pemda menurunkan kemiskinan itu juga merupakan kontribusi dari penurunan stunting.

"Jadi kalau kita bergerak untuk mengatasi stunting artinya kemiskinan ekstrem juga bisa diturunkan. Kalau kita ingin melihat wajah kemiskinan ekstrem di Gowa ini, maka coba lihatlah angka stunting itu. Karena angka itu sangat relevan dan terkait dengan kemiskinan ekstrem," ujarnya.

Baca Juga : Harga Cabai di Pasar Sungguminasa Sudah Turun

Namun kata Shinta, Rakor Rembuk Stunting ini benar-benar bisa menjadi satu kegiatan yang bisa menginspirasi semua untuk tetap semangat menurunkan angka prevalensi Stunting di setiap daerah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Redaksi Portal Media menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp 0811892345. Pastikan Anda mengirimkan foto sesuai isi laporan yang dikirimkan dalam bentuk landscape

karangan bunga makassar

Berikan Komentar