0%

Iklan top-billboard-article-desktop

Selasa, 02 Agustus 2022 20:49

Tinjau Langsung, Kemensos Duga Beras yang Ditimbun di Depok Bukan Banpres

Editor : Rasdiyanah
Inspektur Jenderal Kemensos, Dadang Iskandar meninjau langsung beras yang ditimbun di Depok. Foto: dok Kumparan
Inspektur Jenderal Kemensos, Dadang Iskandar meninjau langsung beras yang ditimbun di Depok. Foto: dok Kumparan

Kemeterian Sosial (Sosial) meninjau langsung lokasi penimbunan beras di Depok. Setelah melihat langsung beras tersebut, Kemensos menduga beras tersebut bukan beras bantuan presiden (banpres).

PORTALMEDIA.Id, JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) menduga temuan beras yang terkubur di lahan kosong di Kota Depok, bukanlah sembako bantuan presiden (banpres). Hal ini diketahui berdasarkan hasil penelusuran lapangan oleh Inspektorat Jenderal Kemensos pada Senin (1/8/2022) dan hari ini.

Inspektur Jenderal Kemensos, Dadang Iskandar mengatakan, dirinya dan tim sudah mengecek langsung ke lokasi kuburan beras itu. Di sana, Dadang menemukan dua jenis karung beras, yakni karung beras 20 kilogram dan 5 kilogram.

Menurut Dadang, beras banpres hanya kemasan 20 kg. Tapi, karung beras 20 kg di lokasi penimbunan beda dengan karung yang digunakan untuk sembako banpres. Sebab, beras banpres kemasan 20 kg yang disalurkan pada 2020, semuanya memiliki stiker bertuliskan 'Bantuan Presiden Melalui Kemensos'.

Baca Juga : Mensos Risma Apresiasi Pengungkapan Korupsi BPNT Covid-19 di Sulsel: Terima Kasih Kapolda

"Sedangkan tadi (di lokasi penimbunan) tidak ditemukan. Tadi saya ke lapangan liat barang-barang tersebut, strikernya tidak ada," kata Dadang saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (2/8/2022).

Kendati demikian, Dadang belum berani memastikan beras yang dikubur itu bukan sembako banpres. Dia menyebut temuan tersebut masih sebatas dugaan.

Menteri Sosial Tri Rismaharini menegaskan, temuan karung beras di Depok itu beda dengan karung beras banpres masih sebatas dugaan. Bisa saja timbunan beras itu memang sembako banpres, tapi stikernya dicabut terlebih dahulu sebelum dikubur.

Baca Juga : Kuota Terbatas! Sentra Wirajaya Kemensos Makassar Gelar Operasi Katarak Gratis

"Kita kan tidak tahu saat pemusnahan (penimbunan) itu, labelnya diambil atau diganti, kita belum kan, belum tahu," ujar Risma dalam kesempatan sama.

Risma mengatakan, kasus ini masih ditelusuri oleh dua tim, yakni tim Inspektorat Kemensos dan tim dari Bareskrim Polri. Kepala Satgas Pangan Bareskrim Polri, Komisaris Besar Eka Mulyana mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus ini.

Beberapa hari lalu, warga menemukan beras banpres dikubur di lahan kosong Kampung Serab, Kota Depok. Video penemuan itu menghebohkan jagat maya pada Ahad (31/7/2022).

Baca Juga : Menteri Sosial Risma Santuni Korban Bencana dan Penyakit Berat di Gowa

Lahan kosong itu diketahui biasa dipakai JNE Express sebagai tempat parkir. Lokasi penemuan itu kini telah dibatasi garis polisi. Tampak di sana ada sejumlah karung beras tertumpuk dan hancur hingga berasnya berserakan.

VP of Marketing JNE Express Eri Palgunadi mengatakan, beras itu ditimbun karena sudah dalam kondisi rusak. Ia mengeklaim tak ada pelanggaran prosedur dalam aksi penimbunan tersebut, karena sesuai dengan perjanjian antara pihaknya dan pemerintah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Redaksi Portal Media menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp 0811892345. Pastikan Anda mengirimkan foto sesuai isi laporan yang dikirimkan dalam bentuk landscape

karangan bunga makassar

Berikan Komentar

Populer