PORTALMEDIA.ID, MAKASSAR - Setelah lengser dari jabatannya, Mantan Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Prof Basri Modding terlihat hadir dalam pelantikan Prof Sufirman Rahman sebagai Rektor baru UMI Makassar.
Pelantikan yang dilaksanakan di gedung Al-Jibaran UMI itu berlangsung dengan baik meski sebelumnya hubungan antara Pengurus Yayasan UMI dan pihak Prof Basri Modding sempat memanas.
Dari pantauan Portalmedia.id, Prof Basri Modding duduk di barisan depan, tepat bersama para jajaran akademisi UMI lainnya. Beberapa kali Prof Basri Madding terlihat melontarkan senyum tiap kali namanya disebut.
Baca Juga : Sinergi OJK dan Komisi XI DPR RI Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan
Kepala LLDIKTI wilayah XI Sultengbatara Andi Lukman pada sambutannya sempat menyinggung terkait polemik yang sempat memanas di internal UMI beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, tidak membutuhkan waktu yang lama dinamika yang sempat terjadi itu dapat diselesaikan dengan baik. "Alhamdulillah, luarbiasanya dalam kurun waktu satu bulan, kita bisa selesaikan dengan baik ini suatu prestasi yang luar biasa." ucap Andi Lukman.
Perlu diketahui, mantan rektor UMI Prof Basri Madding diberhentikan dari jabatannya beberapa waktu lalu karena terindikasi melakukan penggelapan dana yang mencapai Rp28,5 Miliar selama ia menjabat.
Baca Juga : Resmi Dilaunching, LONTARA+ Makassar Apps Bisa Download di Play Store
Dari dugaan tersebut, Yayasan Wakaf UMI menunjuk Prof Sufirman Rahman sebagai Plt Rektor UMI untuk memperlancar proses audit dugaan penggelapan dana Prof Basri Madding.
Namun hal tersebut tidak disambut baik oleh pihak Prof Basri Madding dan menyebabkan konflik internal yang sempat menjadi bahan pembicaraan di internal UMI maupun masyarakat kota Makassar beberapa waktu lalu.
Sufirman Rahman resmi dilantik menjadi Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Periode 2023-2026. Sufirman mengaku akan fokus menjalankan enam program prioritas selama menjabat rektor yang ke-13.
Baca Juga : LONTARA+, Program Unggulan Pemkot Makassar Integrasi 358 Layanan Publik
Sufirman menjelaskan bahwa salah satu program prioritasnya ke depan adalah mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan industri sekarang ini. Kedua, mengembangkan konten pembelajaran sesuai kebutuhan dunia usaha dan industri.
"Tiga, melakukan reformasi konten dan pembelajaran pendidikan melalui peningkatan digitalisasi dengan mulai menerapkan filosofi kontemporer di semua pembelajaran pendidikan," tutur Sufirman Rahman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News