PORTALMEDIA.ID - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengaku sempat mendapat kritik dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Pandjaitan terkait dengan rumah menteri di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dia mengatakan bahwa Luhut protes dengan ukuran rumah menteri di IKN yang mengusung konsep open space dengan luas bangunan 580 meter persegi dengan lahan seluas 1.000 meter persegi itu tidak sebesar perumahan dinas menteri di Widya Chandra, Jakarta Selatan.
“[Rumah menteri di IKN] lebih Kecil dari ukuran di Widya Chandra. Bahkan pak Luhut bilang, lho ini kok kecil? Mestinya bisa dibesarkan. Namun, dengan konsep compact city disesuaikan dengan desain pemenang sayembara,” kata Basuki kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (13/3/2024).
Baca Juga : Pembangunan IKN Tahap Pertama Sudah 80,82%
Di sisi lain, Basuki mengatakan bahwa dirinya akan mulai berkantor di Ibu Kota Nusantara pada Juli 2024 ini.
Mengingat pembangunan rumah menteri di sana telah rampung. Meski begitu, dia memastikan bahwa terkait fasilitas maupun perumahan menteri di IKN tidak semewah apabila dibandingkan dengan rumah menteri di Widya Chandra.
“Enggak (mewah). (Fasilitasnya) Ya biasa kamar tidur, dapur, ruang tamu, ruang rapat dan sama semua itu tipe bangunannya. Dan itu lebih kecil daripada Widya Chandra. Jadi, engga lebih mewah, yang di (Widya Chandra) sini lebih mewah,” pungkas Basuki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News