PORTALMEDIA.ID, MAKASSAR -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut porsi penyaluran pembiayaan untuk kendaraan listrik masih sangat kecil.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan porsi penyaluran pembiayaan untuk kendaraan listrik hingga Maret 2024 berada di kisaran 0,01% dari total piutang pembiayaan.
Meski porsi masih terbilang kecil, Agusman memperkirakan pembiayaan kendaraan listrik berpotensi untuk terus tumbuh ke depannya.
Baca Juga : OJK Catat Kredit Perbankan Tumbuh 11,40% di Agustus
"Hal itu dilihat dari perkembangan kendaraan listrik yang cukup pesat, serta kuatnya dukungan pemerintah dalam membangun ekosistem kendaraan listrik," ujarnya dalam lembar jawaban tertulis RDK OJK, Selasa (14/05/2024).
Agusman menyampaikan pembiayaan kendaraan listrik ke depannya juga berkontribusi dalam mendorong percepatan terbentuknya ekosistem green financing di Indonesia.
Sebagai informasi, OJK mencatat piutang pembiayaan perusahaan multifinance sebesar Rp 488,52 triliun pada Maret 2024. Nilai piutang pembiayaan pada Maret 2024, tumbuh 12,17% Year on Year (YoY).
Baca Juga : OJK Nilai Sektor Jasa Keuangan RI Terjaga Stabil
Pertumbuhan Maret 2024 terbilang menguat jika dibandingkan Februari 2024. Adapun pada Februari 2024, tumbuh sebesar 11,73% YoY, dengan nilai Rp 478,69 triliun.
Agusman menerangkan pertumbuhan itu didukung oleh profil risiko pembiayaan yang tetap terjaga, yang mana Non Performing Financing (NPF) Net tercatat sebesar 0,70% pada Maret 2024.
Adapun nilai tersebut menurun dari bulan sebelumnya yang mencapai 0,72%.
Baca Juga : Punya Historis Macet di SLIK? Hati-hati Perbankan Langsung Tolak Pengajuan Kredit
Sementara itu, NPF Gross perusahaan pembiayaan pada Maret 2024 sebesar 2,45%. Angka itu menurun 0,1%, jika dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 2,55%.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News