PORTALMEDIA.ID – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan perlunya pendekatan menyeluruh dalam menangani isu pengolahan sampah menjadi energi (waste to energy). Ia mengingatkan agar inisiatif tersebut tidak semata-mata berorientasi bisnis.
"Walaupun banyak yang tertarik dengan isu waste to energy, kita harus ingat bahwa yang utama adalah mengurangi dan menangani persoalan sampah terlebih dahulu, bukan sekadar mencari keuntungan," kata AHY dalam keterangan resminya ke media.
AHY mencontohkan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PSEL) Benowo di Surabaya sebagai salah satu langkah konkret, meski masih menggunakan teknologi gasifikasi yang efektivitasnya baru mencapai 40 persen, dibandingkan teknologi insinerator yang mampu mencapai 80 hingga 90 persen.
Baca Juga : Zulhas Sebut Stok Beras Melimpah, Presiden Prabowo Minta Siap Bantu Negara Tetangga
"Minimal sudah ada yang memulai, minimal ada solusi yang diberikan," ujar AHY.
Untuk memperkuat upaya ini, AHY menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Implementasi Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) bersama sejumlah pemerintah daerah pada Rabu (23/4).
Ia berharap FGD tersebut tidak berhenti hanya menjadi diskusi, tetapi menghasilkan rekomendasi kebijakan konkret yang dapat diajukan ke DPR dan pemerintah pusat.
Baca Juga : Prabowo Dorong RUU Perampasan Aset, Mulai Bangun Komunikasi Politik Lintas Partai
"Saya berharap FGD ini menghasilkan policy paper dan rekomendasi nyata yang bisa kita presentasikan langsung ke Presiden. Ini serius, ini urgent, ini krisis. Mari kita selesaikan satu per satu," tegas AHY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News