PORTALMEDIA.ID — Di sela-sela agenda Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ke-VII yang digelar di Grand City Convex, Surabaya, pada 8–10 Mei 2025, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin memanfaatkan momentum untuk menjajaki peluang investasi dengan sejumlah perwakilan negara sahabat.
Munafri bertemu langsung dengan delegasi dari Amerika Serikat, Belanda, Inggris, Singapura, Jerman, dan Korea Selatan dalam sejumlah pertemuan yang tersebar di beberapa lokasi di Surabaya.
Salah satu tujuannya adalah mengundang negara-negara tersebut untuk menanamkan modal dan membuka kantor perwakilan di Makassar, sebagai pintu gerbang Indonesia Timur.
Baca Juga : Pastikan Aset Pemkot Terjaga, Wali Kota Munafri Tinjau Lokasi Bangunan di Tallo
“Pertemuan ini kami manfaatkan untuk mengajak mereka berinvestasi. Jika ingin menjangkau Indonesia timur, Makassar adalah titik strategis untuk urusan bisnis dan pembangunan,” ujar Munafri, Rabu (7/5/2025).
Usai kunjungan ke Konsulat Jenderal AS, Munafri bersama rombongan bertemu perwakilan dari ESG Singapura, NBSO Belanda, Kedutaan Besar Inggris, Econid Jerman, dan EDC di Restoran Layar, Surabaya. Kemudian, ia melanjutkan pertemuan dengan Direktur KOTRA Korea Selatan, Ms. Boreum Lee, di Ciputra World Office Tower.
Munafri menilai masing-masing negara memiliki potensi dan spesialisasi tersendiri yang dapat dikolaborasikan dengan program Pemerintah Kota Makassar, terutama dalam bidang infrastruktur, sanitasi lingkungan, transformasi layanan publik, dan pembangunan stadion.
Baca Juga : DPRD Makassar Soroti Program Iuran Sampah Gratis Pemkot
“Beberapa dari mereka bahkan sudah pernah datang ke Makassar. Kita berharap, dari pembicaraan ini akan lahir kolaborasi konkret, termasuk untuk pembangunan stadion di Untia dan pengelolaan sampah,” tambahnya.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Makassar, Helmy Budiman, yang turut mendampingi dalam kunjungan tersebut, mengatakan bahwa pertemuan dengan delegasi negara membahas sejumlah proyek prioritas lima tahun ke depan.
“Fokus pak wali sangat banyak, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga infrastruktur. Yang kami tawarkan tidak hanya konsep, tetapi juga peluang kemitraan konkret,” jelas Helmy.
Baca Juga : Fenomena Tenaga Honorer Fiktif di Makassar: Antara Warisan Masalah dan Peluang Pembenahan
Ia berharap, investasi dari negara sahabat bisa segera direalisasikan tanpa semata-mata bergantung pada anggaran daerah.
“Kita ingin ke depan pembangunan tidak hanya bertumpu pada APBD, tapi juga melibatkan kolaborasi internasional,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
