PORTALMEDIA.ID – Tiga organisasi masyarakat (ormas) pendiri Partai Golkar secara hampir bersamaan tengah melakukan konsolidasi internal menuju pergantian kepemimpinan.
Ketiganya yakni Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), Kosgoro 1957, dan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), yang dikenal sebagai tulang punggung ideologis dan historis partai beringin.
Langkah ini dinilai sebagai bagian dari dinamika politik internal Golkar menjelang momentum-momentum penting partai dan nasional, termasuk Pemilu 2029.
Baca Juga : Adies Kadir Bantah Isu Upaya Pemakzulan Bahlil
MKGR menjadi ormas yang paling awal mengumumkan jadwal konsolidasi. Ketua Umum MKGR, Adies Kadir, menyampaikan bahwa pihaknya akan menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada 14 Juli 2025.
Rapimnas tersebut menjadi bagian dari rangkaian menuju Musyawarah Besar (Mubes) yang akan diselenggarakan pada 29-31 Agustus mendatang.
“Seluruh pimpinan daerah MKGR akan dikumpulkan untuk mematangkan arah dan sikap organisasi menuju Mubes akhir Agustus nanti,” ujar Adies Kadir, Kamis (8/5/2025).
Baca Juga : Golkar Tetap Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Meski Menuai Penolakan
Sementara itu, SOKSI—salah satu ormas tertua dan paling berpengaruh di tubuh Golkar—menghadapi dinamika internal terkait kepemimpinan. Pada hari yang sama, SOKSI menerima surat resmi dari DPP Partai Golkar melalui Bidang Hubungan Ormas.
Dalam surat tersebut, DPP Golkar merekomendasikan agar Musyawarah Daerah (Musda) SOKSI hanya mengakomodasi kepemimpinan di bawah Ahmadi Noor Supit.
Ketua DPP Golkar Bidang Hubungan Ormas, Fahd El Fouz A Rafiq, secara terbuka mengkritik kepemimpinan SOKSI saat ini di bawah Ali Wongso Sinaga. Ia menyebut perlunya konsolidasi ulang agar SOKSI kembali solid dan sejalan dengan garis perjuangan partai.
Baca Juga : Bahlil Berambisi Perolehan Kursi Golkar di Pemilu 2029 Harus Naik
“DPP Golkar merekomendasikan SOKSI di bawah Supit untuk segera melakukan konsolidasi internal dengan melaporkan nama-nama pengurus Depidar dan Depicab yang masih aktif dan mendukung Partai Golkar,” jelas Fahd.
Situasi ini menandakan bahwa masing-masing ormas tengah bersiap memainkan peran strategis dalam kontestasi politik internal partai ke depan, termasuk kemungkinan menyuarakan calon-calon baru dalam kepemimpinan Golkar pasca Airlangga Hartarto.
Kosgoro 1957 sebagai salah satu ormas penting lainnya juga dikabarkan tengah menyiapkan langkah serupa, meski belum secara terbuka mengumumkan jadwal resmi forum tertingginya.
Baca Juga : Safari Ramadan ke Sulsel, Ketum PP AMPG Targetkan 2 Juta Kader Muda Golkar
Konsolidasi tiga ormas pendiri ini menandakan bahwa dinamika politik internal Golkar sedang bergerak cepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News