PORTALMEDIA.ID - Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap sanksi larangan bermain selama 12 bulan yang dijatuhkan kepada kapten timnya, Yuran Fernandes. Hukuman itu dijatuhkan buntut dari unggahan kontroversial Yuran yang viral di media sosial, usai laga melawan PSS Sleman.
Usai pertandingan kontra Malut United pada Sabtu (10/5), Tavares mempertanyakan dasar keputusan tersebut.
"Saya ingin tahu mengapa Yuran harus dihukum selama 12 bulan. Ini berlebihan," ujarnya.
Baca Juga : PSIS Semarang Terdegradasi dari Liga 1, Dua Slot Degradasi Masih Diperebutkan
Menurut pelatih asal Portugal itu, pernyataan Yuran hanyalah bentuk ekspresi ketidakpuasan terhadap kepemimpinan wasit. Ia menilai opini sang kapten tak seharusnya dibalas dengan sanksi yang begitu berat.
"Di manapun saya melatih, saya belum pernah melihat hukuman seperti ini dijatuhkan hanya karena mengungkapkan opini," tegas Tavares.
Ia juga menyebut bahwa selama kariernya sebagai pelatih berlisensi UEFA dan pernah melatih di tiga benua—termasuk Korea Utara—tidak pernah ada insiden serupa.
Baca Juga : Erick Thohir Terkejut dengan Sanksi Berat untuk Yuran Fernandes, Exco PSSI: Komdis Independen
"Sepak bola seharusnya menjadi hiburan yang menyenangkan bagi semua, bukan sebaliknya. Sanksi ini sangat tidak proporsional," lanjutnya.
Tavares menilai bahwa keputusan ini mencederai semangat sportivitas dan memberikan sinyal yang salah bagi dunia sepak bola Tanah Air. Ia pun meminta agar PSM Makassar mendapat respek yang layak dan agar para pemain bisa tetap menjadi pusat perhatian di lapangan, bukan wasit.
"Biarkan pemain jadi bintang. Sepak bola bukan milik pengadil, tapi milik mereka yang berjuang di atas rumput hijau," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News