PORTALMEDIA.ID – Pemilihan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) periode 2025–2030 resmi dimulai sejak Sabtu 12 Juli dan akan berlangsung hingga Jumat 18 Juli secara daring. Pengumuman hasilnya dijadwalkan pada hari pembukaan Kongres PSI di Solo, Sabtu (19/7/2025).
Sekretaris Steering Committee (SC) Kongres PSI, Beny Papa, menyampaikan bahwa partisipasi kader dalam pemungutan suara sangat tinggi. Per Sabtu pukul 11.00 WIB, tercatat sudah lebih dari 10 ribu anggota PSI memberikan suara.
"Ini menunjukkan besarnya kepercayaan anggota terhadap proses yang sedang berjalan. Metode pemilihan terbuka ini disambut antusias," ujar Beny dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (13/7/2025).
Baca Juga : Kaesang Pangarep Terpilih Kembali Sebagai Ketua Umum PSI
Dari total 187.306 anggota PSI yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT), seluruhnya telah diverifikasi melalui pesan WhatsApp oleh tim Data Centre sejak Mei lalu. Anggota yang lolos verifikasi berhak memilih Ketua Umum dalam ajang Pemilihan Raya PSI.
Tiga kandidat resmi bersaing memperebutkan posisi ketua umum: Ronald Aristone Sinaga, Kaesang Pangarep, dan Agus Mulyono Herlambang. Penetapan ketiganya telah dilakukan oleh Steering Committee usai verifikasi berkas pencalonan.
“Kami telah meneliti dokumen dan dukungan dari masing-masing kandidat. Ketiganya memenuhi syarat administratif dan dukungan struktural,” ujar Ketua SC Kongres PSI, Andy Budiman, dalam konferensi pers, Selasa (24/6/2025).
Baca Juga : Kaesang Resmi Daftar Ketum PSI, Peluang Jokowi Gabung Makin Menipis
Masing-masing kandidat juga telah mendapatkan nomor urut resmi:
* Ronald Aristone Sinaga (Nomor urut 1): Didukung oleh 6 DPW dan 36 DPD
* Kaesang Pangarep (Nomor urut 2): Didukung oleh 10 DPW dan 78 DPD
* Agus Mulyono Herlambang (Nomor urut 3): Didukung oleh 6 DPW dan 24 DPD
Kongres PSI tahun ini rencananya digelar di Solo, tepatnya di sebuah gedung milik keluarga Presiden Joko Widodo. Agenda ini tidak hanya menentukan arah kepemimpinan partai, tetapi juga dinilai sebagai ajang konsolidasi dan regenerasi politik di internal PSI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
