PORTALMEDIA.ID, MAKASSAR – Warga bersama mahasiswa menggeruduk kantor Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Buntusu di Jalan Bumi Tamalanrea Permai (BTP), Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (25/9/2025).
Aksi ini digelar untuk menuntut klarifikasi terkait temuan makanan bergizi gratis (MBG) yang dibagikan ke sejumlah sekolah namun diduga tidak layak konsumsi.
Jenderal Lapangan Aliansi Masyarakat Tamalanrea, Ikhsan, menyebut kasus itu mencuat setelah beredarnya sebuah video di media sosial.
Baca Juga : Polres Gowa Bongkar Penyelewengan Solar Subsidi, Sita Truk Modifikasi dan 800 Liter BBM
Video tersebut menampilkan salah satu siswa SMA di Tamalanrea yang menemukan ulat di dalam nampan makanan dari program unggulan presiden Prabowo Subianto itu.
“Beberapa waktu lalu ada video beredar, salah satu siswa menemukan ulat di makanan pembagian SPPG,” kata Ikhsan, Kamis siang.
Selain kasus di SMA, kata Ikhsan, laporan lain menyebutkan ada sekolah dasar (SD) di Tamalanrea yang juga menerima makanan diduga basi.
Baca Juga : Ricuh di Konser Musik Makassar, Empat Penonton Luka-Luka
“Kami ke sini menuntut pertanggungjawaban, bagaimana sebenarnya pengawasan pengelolaan makanan sebelum diserahkan ke sekolah-sekolah. Apalagi izinnya belum jelas, jadi kami minta SPPG ditutup,” tegasnya.
Menanggapi aksi tersebut, Kepala SPPG Kelurahan Buntusu, M Ilham, mengatakan pihaknya telah melakukan evaluasi menyeluruh setelah laporan temuan muncul.
“Terkait kejadian di SMA 21 Makassar, kami sudah lakukan evaluasi besar-besaran agar kejadian serupa tidak terulang. Semua sudah saya laporkan ke pimpinan Badan Gizi Nasional (BGN),” ujar Ilham.
Baca Juga : Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro Resmi Jabat Kapolda Sulsel, Gantikan Irjen Pol Rusdi Hartono
Ia menambahkan, pengelolaan makanan tetap mengikuti standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.
Namun, ia tidak menampik bahwa beberapa laporan masyarakat masih dalam tahap verifikasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News