0%
Sabtu, 27 September 2025 19:42

Ramai-ramai Delegasi Walk Out saat PM Israel Netanyahu Pidato di PBB

Editor : Agung
PM Israel Benjamin Netanyahu (YouTube/United Nations).
PM Israel Benjamin Netanyahu (YouTube/United Nations).

Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat penangkapan terhadap Netanyahu pada November 2024

PORTALMEDIA.ID, NEW YORK -- Sejumlah diplomat mengambil sikap walk out atau keluar dari ruangan Sidang Majelis Umum PBB di New York saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendapat giliran berpidato pada Jumat (26/9/2025).

Beberapa diplomat seperti dilaporkan Middle East Eye terlihat keluar ruangan dengan tergesa saat Netanyahu berjalan memasuki ruangan dan menuju podium.

Selama beberapa pekan terakhir, Otoritas Palestina di PBB mengirim surat ke para pemimpin dunia untuk meminta mereka agar meninggalkan ruangan saat Netanyahu berpidato, sebagai simbol kecaman terhadap seorang 'penjahat kriminal'.

Baca Juga : Netanyahu Terlibat Korupsi, Trump Minta Israel Hentikan Persidangan

Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat penangkapan terhadap Netanyahu pada November 2024, dengan dakwaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang diduga dilakukannya di Gaza sejak Oktober 2023.

Lebih dari 238 ribu warga Palestina diduga terbunuh, terluka, atau hilang sejak Israel melancarkan kampanye genosidanya di Gaza pada Oktober 2023. Di mana berdasarkan data intelijen militer Israel, mengindikasikan bahwa lebih dari 80 persen korban meninggal dunia hingga Mei 2025 adalah warga sipil.

Dalam pidatonya, Netanyahu menegaskan bahwa, "Israel harus menyelesaikan tugasnya di Gaza secepat mungkin". Dia mengeklaim, sisa-sisa pejuang Hamas masih bertahan di Gaza City.

Berbicara kepada para sandera Israel di Gaza lewat penyeranta yang dihadapkan ke arah wilayah Gaza, Netanyahu mengatakan, dirinya tidak akan istirahat sampai semua sandera dipulangkan ke rumah. Netanyahu dalam pidatonya juga menyampaikan pesan khusus.

"Serahkan senjata kalian. Bebaskan semua sandera sekarang... Jika anda melakukannya, anda akan hidup. Jika tidak Israel akan memburu anda."

Sebelumnya pada Rabu (24/9/2025), Presiden Chile Gabriel Boric menyatakan dalam Sidang Majelis Umum PBB bahwa ia ingin Benjamin Netanyahu dan pihak-pihak yang bertanggung jawab atas genosida terhadap rakyat Palestina dibawa ke pengadilan internasional. “Saya ingin melihat Netanyahu dan mereka yang bertanggung jawab atas genosida terhadap rakyat Palestina diadili di Mahkamah Internasional (ICJ) atau pengadilan internasional lainnya,” kata Boric.

Presiden Kolombia Gustavo Petro, dalam pidatonya di Sidang Umum PBB pada Selasa, juga menyerukan agar angkatan bersenjata dari negara-negara Amerika Latin, Asia, dan Slavia yang menentang genosida di Gaza bersatu dengan tujuan membebaskan Palestina.

Pada Senin, Andorra, Belgia, Luksemburg, Malta, San Marino, dan Prancis secara resmi mengakui Negara Palestina dalam sebuah konferensi di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York, menyusul langkah serupa yang diambil oleh Australia, Inggris, Kanada, dan Portugal pada 21 September.

Ketua Komisi Penyelidikan Internasional Independen PBB untuk Wilayah Pendudukan Palestina Navi Pillay menyatakan pada 16 September bahwa Netanyahu dan sejumlah pejabat senior Israel telah mendorong terjadinya genosida di Jalur Gaza.

Israel kini menghadapi tekanan politik dan ekonomi yang semakin besar dari komunitas internasional terkait kebijakan mereka di Gaza, dengan sejumlah negara Eropa melarang penjualan beberapa jenis perlengkapan militer ke Israel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Redaksi Portal Media menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi@portalmedia.id atau Whatsapp 081395951236. Pastikan Anda mengirimkan foto sesuai isi laporan yang dikirimkan dalam bentuk landscape

karangan bunga makassar

Berikan Komentar
Populer