PORTALMEDIA.ID - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) kembali menemukan produk kosmetik dengan kandungan berbahaya.
Ada 23 produk kosmetik berbahaya yang ditemukan dalam periode Juli-September 2025, 3 diantaranya merupakan skincare viral yang sering ramai dipromosikan melalui media sosial.
Baca Juga : Bisa Bikin Gagal Ginjal, BPOM Ingatkan Bahaya Minum Kopi Jantan
Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar mengatakan telah menindak tegas temuan tersebut dengan mencabut izin edar dan penghentian sementara produk.
"BPOM telah menindak tegas temuan kosmetik yang terbukti mengandung bahan berbahaya dan/atau dilarang ini. BPOM telah mencabut izin edar produk serta melakukanpenghentiansementarakegiatan (PSK), yang meliputi penghentian kegiatan produksi, peredaran, dan importasi," ujar Kepala BPOM Taruna Ikrar, beberapa waktu lalu.
Selain itu, BPOM telah memerintahkan pelaku usaha melakukan penarikan dan pemusnahan produk. Sayangnya, para pelaku usaha skincare ini masih terus mempromosikan produk mereka hingga berita ini ditayangkan.
Baca Juga : F&A Skin Glow Klaim Aman dari Merkuri, Owner Perlihatkan Bukti BPOM
Salah satu yang gencar promosi adalah pemilik akun Nadine Lyrene (NL) yang juga diketahui owner dari SW Glow. Berdasarkan hasil penelusuran, NL masih terus memasarkan produknya yang diklaim berbahaya oleh BPOM.
Bahkan Ia dengan percaya diri memposting sejumlah keberhasilan penjualan produk skincare berbahaya tersebut.
Berdasarkan hasil temuan BPOM, NL melakukan penjualan skincare berbahaya pada produk SW GLOW’S Day Cream dan SW GLOW’S Night Cream. Sementara dua produk skincare viral berbahaya lainnya ada R&D GLOW Premium Day Cream; R&D GLOW Premium Face Toner dan R&D GLOW Premium Night Cream, serta F&A SKIN GLOW Day Cream Exclusive.
Baca Juga : Jaksa Tempuh Banding Vonis Rendah Suami Fenny Frans
"Hasil sampling dan pengujian, seluruh temuan tersebut positif mengandung bahan berbahaya dan/atau dilarang yang berpotensi menimbulkan risiko kesehatan bagi konsumen. Bahan berbahaya yang ditemukan, yaitu merkuri, asam retinoat, hidrokuinon, pewarna merah K3 dan K10, serta pewarna acid orange 7,"ungkap Taruna Ikrar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
