PORTALMEDIA.ID -- Ribuan orang Rusia, khususnya pria, berusaha melarikan diri ke negara lain setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi parsial untuk militer. Mereka khawatir direkrut untuk berperang di Ukraina.
Di perbatasan Georgia, antrean kendaraan membentang sepanjang lebih dari 29 kilometer. Dimuat BBC, warga bahkan harus mengantre hingga 26 jam untuk meninggalkan Rusia.
Georgia merupakan negara yang masih membuka perbatasannya untuk Rusia, dan menjadi salah satu negara terakhir yang tersisa yang tidak memerlukan visa untuk Rusia.
Baca Juga : Iran Gelar Pertemuan Tingkat Tinggi dengan Rusia dan Tiongkok, Isu Nuklir Jadi Fokus Utama
Selain Georgia, Finlandia menjadi negara Uni Eropa yang masih mengizinkan masuk warga Rusia dengan visa turis. Menurut Walikota Karelia selatan yang berbatasan dengan Rusia, Satu Sikanen, jumlah perjalanan ke Finlandia telah berlipat ganda sejak pekan lalu.
Sikanen menuturkan, pihak berwenang Finlandia berencana untuk memperkenalkan pembatasan visa untuk warga Rusia yang berebut pergi.
Empat dari lima negara Uni Eropa yang berbatasan dengan Rusia, yaitu Polandia, Estonia, Latvia, dan Lithuania telah menutup perbatasan mereka dengan Rusia baru-baru ini.
Baca Juga : Medvedev Sebut Sejumlah Negara Siap Pasok Senjata Nuklir ke Iran, Peringatkan AS soal Perang Besar
Menteri Luar Negeri Lithuania Gabrielius Landsbergis bersumpah negaranya akan menolak untuk menampung orang-orang Rusia yang mencoba masuk untuk menghindari wajib militer.
“Lithuania tidak akan memberikan suaka kepada mereka yang hanya lari dari tanggung jawab. (Warga) Rusia harus tinggal dan berjuang. Melawan Putin. Suaka untuk 25 juta wajib militer bukanlah pilihan. Rusia harus membebaskan Rusia," ujarnya.
Tetapi Presiden Dewan Eropa Charles Michel telah meminta negara-negara Eropa untuk membuka diri pada mereka yang diinstrumentasi oleh Kremlin, termasuk memberi perlindungan pada mereka yang melarikan diri dari wajib militer.
Baca Juga : Presiden Suriah Assad Kabur ke Rusia
Pekan lalu, Putin mengumumkan mobilisasi parsial 300 ribu tentara cadangan dari seluruh Rusia. Saat ini juga muncul laporan Rusia merekrut pria tanpa latar belakang militer.
Setelah pengumuman mobilisasi, harga penerbangan dari Moskow melonjak, dengan sebagian besar tiket pesawat terjual habis sepenuhnya untuk beberapa hari mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News