PORTALMEDIA.ID -- Rusia akan segera menanggapi serangan Ukraina yang menggunakan metode teroris.
Dalan pertemuan Senin (10/10) dengan anggota Dewan Keamanan Rusia, Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan tidak mungkin tidak ada tanggapan yang lebih besar atas apa yang telah dilakukan Ukraina merujuk pada insiden ledakan di atas jembatan Crimea.
Baca Juga : Trump Percaya Putin Lebih Mudah Negosiasi
"Jelas, dinas khusus Ukraina adalah dalang, penyelenggara dan pelaku serangan (di jembatan Crimea). Rezim Kiev telah lama menggunakan metode teroris," kata Putin, menambahkan bahwa pihak berwenang Ukraina saat ini telah menempatkan diri mereka bersanding dengan formasi teroris internasional.
Serangan terus menerus terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye juga menunjukkan bagaimana Ukraina telah begitu massif meluncurkan gerakan terorisme nuklir, menurut Putin. Ada tiga aksi terorisme terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir yang mengakibatkan tiga saluran listrik tegangan tinggi rusak dalam waktu bersamaan.
“Sejumlah serangan teroris dan upaya kejahatan serupa telah dilakukan terhadap fasilitas tenaga listrik dan infrastruktur transportasi gas negara kita, termasuk upaya untuk merusak salah satu bagian dari pembawa gas TurkStream. Semua ini dibuktikan dengan bukti yang tidak memihak, termasuk kesaksian dari para pelaku yang ditahan," ujar Putin, seperti dikutip dari TASS.
Baca Juga : Putin Ucapkan Selamat atas Pelantikan Trump
Atas dasar itu semua, lanjut Putin, Rusia harus melakukan serangan besar-besaran dengan senjata udara, laut dan darat jarak jauh dengan akurasi tinggi pada energi, komando militer dan fasilitas komunikasi di Ukraina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News