PORTALMEDIA.ID – Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule akhirnya mengungkapkan permintaan maaf dan bilang tanggung jawab atas terjadinya Tragedi Kanjuruhan.
Hal itu diungkapkan Iwan Bule dalam konferensi pers pembentukan Satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia antara FIFA, AFC, Pemerintah Indonesia, dan PSSI di Jakarta, Kamis (13/10/22) kemarin.
"Pertama-sama saya atas nama federasi mohon maaf atas apa yang terjadi dengan tragedi, PSSI bertanggung jawab sepenuhnya," ujar Iriawan.
Baca Juga : Lampaui Target di Piala Asia U-23, PSSI Pastikan Bonus Buat Pasukan Garuda Muda
"Sebagai salah satu bentuknya adalah hari ini sebagai jawaban bahwa kita sepakat membentuk task force atau satgas Transformasi Sepak Bola yang berisi pemerintah, FIFA, AFC, Polri, Kemenpora, Kemendagri, PUPR, Kemenkes," sambungnya.
Ini adalah kali pertama secara gamblang Iwan Bule mengungkapkan permintaan maaf sekaligus mengucapkan PSSI bertanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan yang mengakibatkan 132 orang meninggal.
Sebelumnya Iriawan selalu berdalih insiden Tragedi Kanjuruhan merupakan tanggung jawab Panpel Arema FC, sebagaimana tertuang dalam Pasal 3 Poin 1.D Regulasi Keselamatan dan Keamanan PSSI 2021 yang berbunyi:
Baca Juga : Deretan Wasit Konroversial Pimpin Laga Indonesia vs Irak di Perebutan Posisi Ketiga Piala Asia
"Panpel menjamin, membebaskan, dan melepaskan PSSI [beserta petugasnya] dari segala tuntutan oleh pihak manapun dan menyatakan bahwa Panpel bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kecelakaan, kerusakan dan kerugian lain yang mungkin timbul berkaitan dengan pelaksanaan peraturan ini."
Permintaan maaf dan tanggung jawab yang diungkap Iwan Bule juga muncul di tengah desakan mundur dari posisi Ketua Umum PSSI.
Namun Anggota Exco PSSI Sonhadji mengatakan Iwan Bule tidak jantan jika memutuskan mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI.
Baca Juga : Disumpah Tengah Malam, Nathan Tjoe-A-On Resmi Jadi WNI
"Selaku pengurus PSSI, mundur itu bukan tindakan yang bagus untuk menghadapi masalah seperti ini. Kalau kondisi seperti ini lagi butuh pemikiran, butuh macam-macam kemudian ketua mundur, tidak jantan. Saya bilang tadi, saya bilang sama kawan saya itu ketua umum. Kalau Anda mundur tidak jantan," tutur Sonhadji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
