PORTALMEDIA.ID, MAKASSAR - PT Vale Indonesia senantiasa melakukan pembenahan dalam melakukan aktifitas pertambangan. Beberapa langkah telah diupayakan agar dampak pengelolaan hasil tambang tidak merusak lingkungan.
Menurut Bayu Aji Head of Comms PTVI, pihaknya telah melakukan mitigasi risiko agar aktivitas pertambangan tetap aman bagi lingkungan sekitar PT Vale.
"Misalnya, untuk kompensasi level air yang ada di sekitar pertambangan. Kalau di PT Vale kan ada danau Matano. Nah, kalau air danau sempat naik, kita akan lakukan kompensasi. Makanya, sampai saat ini pengelolaan lingkungan di sana masih aman," ucapnya saat menghadiri sesi media meet-up Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di Hotel Aryaduta Makassar, Jumat (5/10).
Baca Juga : Catat Kemajuan Strategis, PT Vale IGP Pomalaa Perkuat Dampak Ekonomi dan Keberlanjutan di Kolaka
Untuk teknisnya sendiri kata Bayu, PT Vale telah memasang alat mitigasi di setiap tempat yang dianggap berpengaruh penting dalam menimbulkan risiko lingkungan.
"Kita sudah sediakan pengelolaan air untuk kolam pengendapan yang jumlahnya lebih dari 100 sedimen pond. Selain itu, ada juga sistem pengelolaan air limpasan tambang, juga pengelolaan debu dan back house yang ditampung menggunakan kantong, sehingga membuat partikel debu jadi lebih minim. Terakhir, tambang yang sudah dibuka harus ditutup kembali," jelasnya.
"Upaya -upaya itulah yang kami lakukan untuk meminimalisir dampak pertambangan yang akan terjadi di lingkungan usaha," tambah Bayu sapaannya.
Baca Juga : Tolak Keras Wacana Kampus Kelola Tambang, Rektor UII: Jauhkan Perguruan Tinggi dari Korporatisasi
Selanjutnya, Irwan Ridwan, Akademisi Lingkungan Universitas Hasanuddin (Unhas) menilai, jika upaya yang dilakukan PT Vale memang sedikit berbeda dari pengelolaan tambang lainnya.
Ia melihat, PT Vale cukup bijaksana dalam melakukan pengamanan agar aktivitas pertambangan tidak berpengaruh besar untuk lingkungan.
"Karena kan, untuk menilai lingkungan itu tercemar atau rusak ada parameternya. Misalnya ada nilai ambang batas. Kalau hitungannya itu 1 sampai 7. Nah, PT Vale masih ada diposisi 5 saat ini. Artinya penilaian yang dihadirkan itu sudah tepat. Kerusakan akibat tambang masih di bawah nilai ambang batas," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News