PORTALMEDIA.ID, GOWA- Pembangunan Cimory Dairyland di Kabupaten Gowa direncanakan membutuhkan lahan sekitar 6 hektare (Ha). Hanya saja hingga saat ini baru sekitar 4,2 hektare lahan yang berhasil dibebaskan.
Manager Farm PT Sumber Cita Rasa atau General Manager Cimory Dairyland Puncak Alam Dadang Suryana mengatakan, lahan sekitar 6 hektar itu berlokasi di Kecamatan Parangloe, dimana nantinya direncanakan akan dibangun konsep wisata dan pembuatan susu sapi segar. Konsep ini seperti yang ada di Cimory Dairyland Puncak, di Kota Bogor, Jawa Barat.
"Untuk luas lahan yang saat ini baru 4,2 hektar yang di ambil atau dibebaskan. Tapi kalau untuk total kita rencana akan gunakan sekitar 6 hektar," kata Dadang Suryana.
Baca Juga : Bentuk GTRA, Pemkot Makassar dan BPN Atasi Sengketa Tanah Bangunan
Lanjutnya, di atas lahan sekitar 6 hektare yang berlokasi di Kecamatan Parangloe ini direncanakan akan dibangun konsep wisata dan pembuatan susu sapi segar. Konsep ini seperti yang ada di Cimory Dairyland Puncak, di Kota Bogor, Jawa Barat.
Beberapa yang dibangun seperti wisata mini zoo yang dilengkapi dengan resto, dan pembuatan susu sapi dengan membangun mini factory yang pembangunan berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Gowa. Sementara, untuk target susu sapi yang dihasilkan tentunya dari Pemerintah Kabupaten Gowa melalui sapi yang disiapkan. Rencananya ada 200 ekor yang akan dikirim Kementrian Pertanian RI ke Kabupaten Gowa.
"Produk susu yang diproduksi nantinya dengan nama Malino Milk, ini yang akan dibuat. Ini sudah dibuatkan brandnya. Kita target bisa membuat 4 hingga 6 ton perhari," terangnya.
Baca Juga : Lomba Layangan Semarakkan HUT Ke-80 RI di Kabupaten Gowa
Dalam pembangunan dan pengoperasian Cimory Dairyland di Kabupaten Gowa dengan nilai investasi sekitar Rp15 hingga Rp20 miliar ini nantinya akan memberdayakan masyarakat setempat dengan tujuan tetap mengedepankan kearifan lokal. Bahkan, untuk pasokan kebutuhan pengelolaannya akan memanfaatkan seluruh masyarakat lokal.
"Warga setempat akan dicari menjadi pekerjanya, itu sekitar 80 persen. Termasuk untuk kebutuhan makanan hewan di mini zoo nya nanti itu akan kita datangkan dari petani atau masyarakat lokal yang ada," terang Dadang lagi.
Sementara Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan, untuk lahan pembangunan Cimory Dairyland nantinya merupakan bersifat milik sendiri. Pembebasan lahan ini tentunya setelah berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (PBN) Kabupaten Gowa, dan telah dilakukan pengecekan sebelumnya.
Baca Juga : Kabupaten Gowa Siap Jadi Daerah Penyangga Kegiatan Internasional
"Lahan yang akan dibangun Cimory itu dibeli oleh pihak Cimory menjadi milik sendiri. Sebab, manajemen tidak mau jika tanah pemerintah makanya dibeli. Sebab takut nantinya ada kebijakan lain tiba-tiba," ucapnya.
Olehnya, untuk urusan pembebasan lahan telah selesai. Termasuk tanah garapan yang sudah di garap beberapa tahun, ini sudah diberikan rekomendasi.
"Sekar sisa menunggu sertifikat pemilikan tanah terbit dari BPN," katanya.
Baca Juga : Husniah Tegaskan RPJMD 2025–2029 Tonggak Awal Pembangunan Kabupaten Gowa
Adnan mengatakan, pihaknya berharap seluruh proses pembangunan Cimory Dairyland di daerah berjuluk Butta Bersejarah ini dapat sesuai target. Bahkan harapannya sudah dapat beroperasi di puncak Hari Jadi Gowa 2023 mendatang atau pada 17 November 2023."Kita telah sepakat untuk beroperasi di Hari Jadi Gowa di tahun depan," katanya.
Lanjutnya, sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah, pihaknya tentunya akan berkolaborasi pada rencana pembangunan destinasi wisata yang ditargetkan akan menjadi icon baru Kabupaten Gowa ini. Dimana pihaknya akan membangun infrastruktur jalan yang memadai bagi pengunjung.
"Sekarang kita berkolaborasi, salah satu komitmen pemerintah daerah adalah membuat jalan keatas (mengaspal jalan). Apalagi kan masih ada tanah masyarakat didalamnya yang masih produktif, sehingga komitmen kami membangun jalan, pihak PT Cimory yang membangunnya," lanjut Adnan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
