PORTALMEDIA.ID, MAKASSAR - Makassar digegerkan dengan pembunuhan yang dilakukan anak di bawah umur sebab tergolong di usia remaja, karena tergiur imbalan dari penjualan organ manusia.
Merespons hal ini, Wali Kota Makassar, Moh Ramadhan Pomanto mengaku prihatin sebab pelaku ternyata adalah remaja, namun Ia tetap meminta kepolisian dapat memberikan efek jera kepada kedua pelaku.
"Saya meminta hukuman seberat-beratnya untuk pelaku, agar ada efek jera terhadap perbuatan seperti ini," tegas Danny, sapaannya saat dihubungi wartawan, Selasa (10/01/2023).
Baca Juga : Danny Pomanto Deklarasi Pemilu Damai dan Berkualitas Bareng DLD Indonesia
Namun, Danny mengatakan jika ini pembunuhan berencana maka pelaku bisa divonis hukuman mati, tetapi permasalahannya pelaku merupakan anak-anak di bawah umur di mana yang paling tua berusia 17 tahun.
"Dua orang itu dipengaruhi oleh media sosial, ajakan untuk membunuh dan mendapatkan organ itukan dari media sosial, anak yang satu tidak dalam pengawasan orang tua," jelasnya.
Minta Program Jagai Anakta Dimaksimalkan
Oleh karena itu, Danny menuturkan bagaimana Jagai Anakta menjadi program wajib di semua keluarga.
Baca Juga : Wali Kota Makassar Gugat UU Pilkada ke MK
Tidak hanya itu, Ia juga sekali lagi memerintahkan para Kepala Sekolah untuk menutup gerbang sekolah di saat pembelajaran dilakukan.
"Bukan hanya lingkungan tapi juga sekolah, kalau pulang sekolah anak-anak dilihat siapa yang jemput, rawan di situ," katanya.
Danny juga membenarkan saat ini marak jaringan panjualan organ tubuh di internet dan meminta masyarakat bersama-sama membantu pihak kepolisian.
Baca Juga : Danny Pomanto: Manfaatkan Jejaring Wujudkan Pemilu Damai
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
