PORTALMEDIA.ID, MAKASSAR - Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluhkan minimnya anggaran untuk pemeliharaan dan penanganan pohon bermasalah.
Alhasil, Kepala Kepala Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Sulawesi Selatan (Sulsel), Hasbi A. Nur mengaku tidak semua pohon tua dan bermasalah bisa DPLH jangkau untuk ditebang, sebelum akhirnya tumbang karena hujan lebat dan angin kencang.
"Masalahnya kemampuan daerah rata-rata kasian, biaya yang di (butuhkan) cukup besar (untuk penebangan pohon), repotnya juga buat kabupaten/kota," ungkapnya ketika ditemui awak media di Kantor DLHK Sulsel, Selasa (17/1/2023).
Baca Juga : 60 Tenant Siap Meriahkan Pameran UMKM pada Next Gen n Techno Enterpreneur 2024
Salah satu solusi yang bisa dilakukan kata Hasbi adalah dengan melibatkan partisipasi dari masyarakat. Ia berharap masyarakat bisa memantau sendiri pohon-pohon di lingkungan mereka yang sudah tua, dan menebangnya agar tidak membahayakan pengguna jalan.
"Jadi kita harapkan masyarakat sendiri bisa bantu untuk menebang itu, minimal di pangkas kalau tidak," pungkasnya.
Apalagi kata Hasbi, terkait dengan pemeliharaan dan pemangkasan pohon yang sudah tua dan rawan terbawa angin, menurutnya sudah menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota, dan tidak berada di Pemerintah Provinsi.
Baca Juga : Progres Pembangunan RS OJK di CPI Makassar Sudah 78 Persen
Tetapi Pemprov melalui DPLH Sulsel kata Hasbi tetap memberikan instruksi dan arahan melalui grub wa koordinasi terkait dengan cuaca ekstrem yang akan berujung pada pohon tumbang.
Apalagi kata Hasbi, sebenernya jika cuaca ekstrem akan datang, sudah menjadi prosedur tetap untuk memangkas pohon yang berpotensi akan tumbang bagi Pemerintah Kabupaten/kota di Sulsel.
"Kami punya grub di wa, kami sudah sampaikan (terkait) menghadapi itu (pohon tumbang) dan sudah protap sebenarnya, sebelum masuk musim hujan, menghadapai musim hujan mereka sudah mulai pangkas (pohon)," bebernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News