0%

Selasa, 07 Maret 2023 15:39

Kisruh Sumbangan Rp 200 Ribu untuk Perpisahan, Kepsek SD 29 Binamu Jeneponto: Anak-anak yang Minta Rekreasi

Penulis : Akbar Razak
Editor : Rasdiyanah
Surat Pemberitahuan izin orang tua yang dikeluarkan pihak sekolah. Foto: ist
Surat Pemberitahuan izin orang tua yang dikeluarkan pihak sekolah. Foto: ist

Kisruh sumbangan uang perpisahan senilai Rp 200 ribu yang dikeluhkan orang tua siswa di SD 29 Binamu Jeneponto akhirnya direspons pihak sekolah.

PORTALMEDIA.ID, JENEPONTO - Kepala Sekolah Dasar (SD) 29 Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Nurjanni merespons keluhan orang tua murid terkait pungutan uang Rp 200 ribu untuk keperluan liburan.

Baca Juga : Beni Iskandar Pantau Pengoperasian Pompa Inline di Maros dan Makassar

Para orang tua menyatakan keberatan karena menilai jumlah tersebut terlampau besar. Awal pungutan ini terjadi ketika wali kelas menyampaikan kepada para murid.

"Bukan kita yang minta rekreasi, anak-anak sendiri yang minta. Kita guru cuma memfasilitasi," kata Nurjanni kepada wartawan, Selasa (7/3/2023).

Baca Juga : Kla Project Hingga Ridwan Sau Bakal Hibur Pengunjung Beautiful Malino 2024

Ia mengatakan bahwa pihak sekolah mengeluarkan surat persetujuan yang ditujukan kepada orang tua siswa, apabila surat itu dikembalikan, maka dinyatakan setuju.

"Ada persetujuan orang tua siswa langsung," jelasnya.

Meski demikian, ia mengakui tidak mengadakan musyawarah terlebih dahulu kepada orang tua siswa, melainkan hanya melakukan pertemuan internal bersama guru.

Baca Juga : Event Beautiful Malino Kembali Digelar, Pemkab Gowa Klaim Persiapan Sudah 70 Persen

"Sebenarnya memang tidak ada undagan pertemuan, cuma saya ada memang surat dikirim ke orang tua, setuju atau tidak," tegasnya.

Kendati demikian, liburan dalam rangka perpisahan ini bukan kali pertama dilakukan, melaingkan sudah berulang kali.

"Sama dengan tahun lalu waktu pergi rekreasi, tahun lalu kan Rp200 ribu, tahun sekarang sama," katanya.

Baca Juga : Ini 5 Kecamatan di Gowa Penghasil Rambutan Terbanyak

Liburan ini, kata dia, dijadwalkan pada 8 Maret 2023 nanti, namun karena ada persoalan sehingga sementara waktu ditunda.

"Rencana awal ada 30-an yang akan ikut, dan di sini tidak ada paksaan. Namun, karena ada persoalan ini, untuk sementara ini kita selesaikan dulu masalah ini," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, orang tua murid kelas VI Sekolah Dasar (SD) 29 Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, mengeluhkan pungutan uang Rp 200 ribu dari pihak sekolah dengan alasan sumbangan siswa.

Baca Juga : Beni Iskandar Pantau Pengoperasian Pompa Inline di Maros dan Makassar

Para orang tua menyatakan keberatan karena menilai jumlah tersebut terlampau besar. Awal pungutan ini terjadi ketika wali kelas menyampaikan kepada para murid.

Sekolah lalu mengeluarkan surat pemberitahuan izin orang tua pada 21 Februari 2023. Di surat tersebut diumumkan mengenai dana sebesar Rp 200 ribu yang akan dibebankan kepada murid tiap kelas VI. Dana itu antara lain untuk sumbangan kegiatan perpisahan sekolah.

Besarnya pungutan ini sontak mendapat respons keberatan dari pihak orang tua. Salah satunya, orang tua murid bernama Abu Bakar. Ia merasa jumlah uang perpisahan itu nilainya terlalu besar.

Baca Juga : Semua Produk Informa Khusus Makassar dan Gowa Turun Harga, Cek di Sini!

Bahkan, permintaan duit tersebut diduga dilakukan secara sepihak oleh pihak sekolah tanpa adanya musyawarah.

Orang Tua Sayangkan tak Ada Rapat 

"Itu anak-anak kelas 6 mau diajak rekreasi baru ada uang Rp 200 ribu untuk adminiatrasinya, baru tidak ada rapat orang tua," kata Abu Bakar kepada Portalmedia.id, belum lama ini.

Ia juga menganggap adanya paksaan dari pihak sekolah. Sebab, uang sebesar Rp 200 ribu itu bersifat wajib.

"Ini ada unsur paksaan ikut tidak ikut tetap bayar Rp 200 ribu. Belum baju seragam Rp 65 ribu, jadi total Rp 265 ribu. Andai kata Rp 200 ribu sama baju seragam mungkin bisa dipahami," jelasnya.

Ia menjelaskan, recananya para murid ini akan liburan di permandian Je'netallasa Sileo, Kabupaten Gowa, dan dijadwalkan berangkat pada 8 Maret nanti.

"Sudah 2 minggu jadi rencana hari minggu depan sudah berangkat. Jumlah siswa kurang tahu, tapi pastinya kurang lebih 30 orang," ungkapnya.

Meski merasa keberatan, namun sebagian orang tua murid terpaksa membayar lantaran anaknya mendapat desakan dari pihak sekolah.

"Harus ada rapat orang tua siswa supaya ada kata sepakat, agar tidak ada yang merasa diberatkan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Redaksi Portal Media menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi@portalmedia.id atau Whatsapp 0811892345. Pastikan Anda mengirimkan foto sesuai isi laporan yang dikirimkan dalam bentuk landscape

karangan bunga makassar

Berikan Komentar