PORTAL MEDIA.ID, MAKASSAR - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Makassar melakukan pemeriksaan secara langsung terhadap makanan dan minuman yang dijual di Pasar Ramadan Jalan Andi Mappanyukki Kota Makassar.

Sebanyak 27 sampel berbagai makanan di pasar takjir ini diuji langsung kandungannya, dengan mengecek zat-zat berbahaya menggunakan fasilitas mobil laboratorium kellilng milik BPOM.
Kepala Bidang Pemeriksaan BPOM Makassar Hamka Hasan mengatakan pemeriksaan atau uji takjil setiap tahun rutin dilakukan setiap bulan ramadan dan menjelang Idul Fitri.
Baca Juga : Bisa Bikin Gagal Ginjal, BPOM Ingatkan Bahaya Minum Kopi Jantan
"Dalam rangka bulan puasa dan Idul Fitri kita melakukan pengawasan takjil, makanan jajanan buka puasa, untuk melindungi masyarakat, jangan sampai makanan takjil yang dijual mengandung bahan berbahaya," tegas Hamka.
Ia menyebut, sample makanan yang diambil adalah makanan yang terindikasi menggunakan pewarna, pengawet, formalin, boraks dan bahan-bahan berbahaya lainnya yang bisa mencelakai konsumen.
"Sementara kita lakukan pengujian, nanti langsung ada hasilnya apakah mengandung bahan berbahaya atau tidak, terutama yang pewarna prodamik, pengawet, formalin, boraks dan bahan-bahan berbahaya lainnya," ucap Hamka.
Baca Juga : Kota Makassar Raih Penghargaan Nasional Skrining Bayi Baru Lahir Terbaik 2025
Hamka mengungkapkan, tidak semua sample makanan yang ada di Pasar Ramadan Mappanyukki ini diambil untuk dites kandungannya, hanya yang terindikasi menggunakan bahan berbahaya, seperti melihat kadar warna pada makanan yang biasanya tampak berbeda jika menggunakan pewarna dan yang tidak menggunakan pewarna makanan.
"Diambil terus, saya belum tau berapa jumlahnya, yang kita ambil itu yang ada dugaan saja, tidak semua sample kita ambil, kalau sample kita anggap sudah baik itu tidak kita ambil, yang kita uji yang ada dugaan," ujar Hamka.
Jika pada hasil uji makanan ditemukan zat berbahaya, pihak BPOM akan bekerja sama dengan dinas terkait seperti Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk melakukan pembinaan kepada pelaku usaha yang terbukti menggunakan zat berbahaya pada makanan yang mereka perjual belikan.
Baca Juga : F&A Skin Glow Klaim Aman dari Merkuri, Owner Perlihatkan Bukti BPOM
"Kalau misalnya ada yang ditemukan, tentunya kita akan bekerja sama dengan dinas terkait, seperti Dinas Kesehatan, untuk melakukan pembinaan kepada pelaku usaha, dan juga tentunya ada peneguran ke sumbernya lebih lanjut, dimana ambilnya, penjual disinikan pelaku usaha kecil, tapi sumbernya itu yang harus kita cari," pungkas Hamka.
Hamka menambahkan, pengawasan terhadap makanan takji atau makanan berbuka puasa akan dilakukan secara intensif dan secara rutin pada hari Senin dan Jum'at selama bulan ramadan dengan menyasar tempat lain seperti penjual takjil yang ada di pasar tradisional dan pasar ramadan lainnya.
"Nanti kita akan bergerak kemana-mana, ini hari pertama kita disini, nanti hari Jum'at kita mulai lagi di beberapa tempat, kemudian nanti setiap hari senin dan hari Jum'at," tutupnya.
Baca Juga : BPOM Sebut 3 Brand Skincare Viral Ini Mengandung Merkuri, Ada SW Glow!
Sementara itu, salah satu pedagang takjil yang diambil sampel jualanya, Nisa mengatakan tidak merasa khawatir, karena makanan dan minuman yang ia jual tidak dibuat dengan menggunakan bahan berbahaya. "Tidak, makanan yang saya jual aman tidak ada bahan-bahan yang berbahaya, jadi amanji" ujar Nisa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News