PORTALMEDIA.ID, MAKASSAR - Usai mendapat restu dari PDIP untuk maju sebagai capres, Ganjar Pranowo juga resmi diusung sebagai capres oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Sebelumnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Hanura juga menyatakan dukungannya pada Gubernur Jawa Tengah itu.
Dukungan sejumlah partai terhadap Ganjar tak lantas menjamin suara Ganjar di daerah, termasuk di Sulsel.
Baca Juga : PPP Luwu Dukung Ilham Ari Fauzan sebagai Ketua DPW PPP Sulsel
Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Ali Armunanto mengatakan, di Sulsel sendiri keterbukaan masyarakat dengan sosok Ganjar cukup baik.
"Saya rasa penerimaan Ganjar di Sulsel cukup bagus. Tapi itu tergantung siapa tokoh yang digandengnya di Sulsel. Soalnya, secara kultur, Ganjar kan tidak ada koneksi dengan orang Sulsel," ujarnya kepada Portalmedia.id, Rabu (26/4/2023).
Penerimaan masyarakat Sulsel, kata Ali, akan mengikut pada tokoh yang meng-endors Ganjar. Misalnya di kepengurusan Jokowi yang pertama, masyarakat Sulsel sangat antusias karena wakilnya adalah Jusuf Kalla, yang memang diperhitungkan suaranya di Sulsel.
Baca Juga : Sulsel Raih Provinsi Terbaik Pertama di Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan 2025
"Lalu, periode selanjutnya, dukungan masyarakat Sulsel menurun, sebab sudah tidak ada tokoh besar di Sulsel yang dijadikan partner oleh Jokowi," bebernya.
Makanya, kata Ali, pola yang sama juga akan terjadi di Sulsel. Ganjar harus memilih tokoh yang tepat untuk menggenggam suara besar dari rakyat Sulsel.
"Nah, untuk terhubung dan terkoneksi dengan orang, tidak hanya melalui citra politik ataupun visi misi yang ditawarkan, tapi harus juga terkoneksi secara emosional," tuturnya.
Baca Juga : Sulsel Sabet Penghargaan Terbaik I Swasti Saba Kabupaten/Kota Sehat 2025
Secara identitas, lanjut Ali, Ganjar harus membangun kedekatan kultural. Selain itu, ia (Ganjar) juga harus paham tradisi orang Sulsel.
"Soalnya kan, orang Jawa tidak tau tradisi masyarakat Sulsel. Seperti Sandiaga Uno di 2012 kemarin yang berhasil memikat hati masyarakat Sulsel dengan pemberian gelar kebangsawanan. Itu akan menjadi penanda ikatan simbolik yang bisa mendekatkan dengan masyarakat," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News