PORTALMEDIA.ID, MAKASSAR - Bank Indonesia terus mengupayakan peningkatan potensi ekonomi Sulsel bersama pemerintah terkait. Apalagi, isu pemindahan ibukota negara ke IKN semakin kuat. Hal ini membutuhkan akselerasi positif dari berbagai pihak.
BI melihat untuk di daerah Sulampua sendiri, kesiapan pemindahan ibukota tersebut sudah disambut dengan tangan terbuka. Pertimbangan peluang ekonomi juga sudah dianggap mampu, misalnya dari segi produksi pertanian yang melimpah didukung sentra produksi beras di Sulsel membaik.
Lalu, kontribusi hasil perikanan juga telah mencapai 38,02% dari total perikanan tangkap Nasional. Hal ini berpotensi dalam mendukung pemenuhan kebutuhan pangan di IKN. Posisi Sulsel sebagai transit hub bagi KTI juga dapat memberikan dampak positif bagi penguatan pariwisata wilayah Sulampua.
Baca Juga : Ahmad Doli Kurnia Desak Pemerintah Terbitkan Keppres Pemindahan Birokrasi ke IKN
Selanjutnya, pergerakan penduduk yang mencapai hampir 2 juta orang, berpotensi menjadi demand baru bagi pariwisata di Raja Ampat, Likupang, dan Wakatobi. Pembangunan kawasan industri dan pusat ekonomi di IKN akan membuka peluang usaha bagi UMKM melalui berbagai jalur.
Misalnya pengembangan rantai pasok UMKM, logistik UMKM, fasilitasi produksi, serta mendorong kemitraan antara UMKM dengan industri/usaha besar di IKN Nusantara. Serta sektor lain yang tidak kalah penting adalah logistik dan konektivitas. Lokasi IKN yang berada di jalur ALKI II dan melintasi Selat Makassar memiliki peluang strategis dalam penguatan jalur perdagangan dan pelayaran.
Menurut Causa Iman Karana, Kepala Perwakilan BI Sulsel, pemindahan ibukota negara ini akan semakin memperbaiki laju ekonomi di Sulsel. Hingga saat ini, perkembangan ekonomi Sulampua triwulan II mencatat pertumbuhan positif 6,56% (yoy).
Baca Juga : Dasco Tegaskan Pemindahan IKN Sesuai UU: Pemerintah dan DPR Sudah Sepakat
"Pertumbuhan tersebut mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 5,54% (yoy)," ucapnya saat menggelar penjaringan karya tulis dan seminar nasional bertajuk Akselerasi Ekonomi (Aksinomi) Sulampua Tahun 2023 di Hotel The Rinra Makassar, Kamis (30/8).
Secara spasial lanut Pak Cik sapaannya, peningkatan pertumbuhan ekonomi terjadi di Sulbar, Gorontalo, Sulut, Maluku, Malut, dan Papua. Penguatan ekonomi Sulampua katanya, juga diikuti dengan tekanan inflasi yang semakin mereda.
"Pada Juli 2023, inflasi Sulampua tercatat sebesar 3,25%, lebih rendah dibandingkan 4,35% (yoy) pada bulan sebelumnya telah kembali dalam rentang target 3+1%," bebernya,
Baca Juga : Ekonomi Sulsel Triwulan I 2025 Tumbuh 5,78%, Lampaui Nasional 4,87%
Ditengah penguatan ekonomi Sulampua, PDRB Sulsel pada triwulan II 2023 mengalami perlambatan, namun tetap tumbuh kuat. Ekonomi Sulsel tumbuh 5,00% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 5,29% (yoy).
"Disamping itu, tekanan inflasi Sulsel juga terpantau terus menurun hingga Juli 2023. Inflasi gabungan 5 Kota IHK di Sulsel tercatat sebesar 3,34% (yoy) dan telah kembali dalam sasaran terget inflasi nasional 3+1%," pungkasnya.
Inflasi yang semakin terkendali tersebut sejalan upaya dan sinergi bersama TPID melalui strategi 4K yang mampu mendukung pengendalian inflasi di daerah semakin baik.
Baca Juga : Jufri Rahman Puji Peran BI dalam Pencapaian Pengendalian Inflasi Terbaik Sulsel
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News