PORTALMEDIA.ID, MAKASSAR - Para petinggi Universitas Muslim Indonesia (UMI) mulai dari Ketua Yayasan Prof Masrurah Mokhtar hingga Rektor Nonaktif Prof Basri Modding melakukan pertemuan tertutup di Hotel Marecure Nexa Pettarani, Kamis (12/10).
Pertemuan singkat itu, juga melibatkan pihak kepolisian dalam hal ini Polrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib. Namun, Plt Rektor UMI Prof. Sufirman Rahmat terlihat absen pada pertemuan tersebut.
Mereka melakukan pertemuan membahas polemik yang sedang membuncah di lingkup kampus UMI.
Baca Juga : UMI Kembali Kukuhkan Tiga Profesor Baru
Setelah diumumkan kepada awak media. Hasil keputusan dari pertemuan penting itu, yakni Plt Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Prof Sufirman Rahman dan Rektor Nonaktif Prof Basri Modding tidak boleh berkantor di Rektorat UMI (Menara), Jl Urip Sumoharjo, Makassar.
Usai pertemuan, Prof Basri mengatakan bahwa dalam pertemuan, disepakati Plt Rektor dan Rektor Nonaktif tidak boleh berkantor di rektorat.
“Hasilnya tadi itu, Plt dan rektor ini (nonaktif) tidak boleh masuk kantor dulu,” kata Prof Basri.
Baca Juga : Usai Berpolemik di Internal UMI, Akhirnya Prof Basri Modding Legowo dan Hadiri Pelantikan Rektor Baru
Menurutnya, perkuliahan tetap berjalan seperti biasanya. “Perkuliahan tetap jalan. Khusus rektor, tidak ada bisa masuk, kedua belah pihak (di gedung rekrorat),” jelasnya.
Kendati demikian, para wakil rektor boleh berkantor di gedung rektorat. Para wakil rektor diminta untuk bertugas, sesuai dengan kewenangannya.
“Yang bisa masuk cuman wakil rektor 1, 2, 3, 4, dan 5. Semua bertugas masing-masing kewenangannya,” tambah Prof Basri.
Baca Juga : Prof Sufirman Rahman Resmi Dilantik Definitif Rektor UMI Makassar
Selanjutny, Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib menyebut bahwa permasalahan internal di UMI dalam kondisi kondusif.
Ngajib menjelaskan, pertemuan yang dilaksanakan itu untuk membahas permasalahan di internal UMI.
“Kita mempertemukan antara beberapa pihak dari UMI yang tentunya saat ini ada permasalahan di internal,” jelasnya.
Baca Juga : Usai Jadi Plt, Akhirnya Prof Sufirman Rahman Terpilih Rektor UMI
Dikatakan bahwa pertemuan bertujuan untuk menyatukan dan menyamakan persepsi.
“Tentunya menyelesaikan permasalahan-permasalahn internal,” sambungnya.
Dalam pertemuan, ia melihat permasalahan yang terjadi di lingkup UMI dalam kondisi yang kodusif.
Baca Juga : Prof. Mansyur Tengahi Polemik UMI yang Kian Memanas
Menurutnya tidak ada permasalahan yang rumit atay permasalahan yahg mengakibatkan perpecahan.
“Sebenarnya dengan pertemuan ini, dengan silaturahmi ini, semuanya baik-baik saja, tidak ada permasalahan yang rumit atau permasalahan yang mengakibatkan perpecahan tidak ada. Jadi semua alhamdulillah kondusif antara semua pihak,” jelas Ngajib.
Ia berharap, tidak ada pihak luar yang ikut memprovokasi permasalahan yang terjadi di UMI.
“Diharapkan pihak luar juga tidak ada yang memprovokasi terhadap kelompok massa atau pihak-pihak yang lainnya. Di internal, semua kondusif,” tambah Ngajib.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News