PORTALMEDIA.ID, MAKASSAR - Perusahaan infrastruktur berbasis di Brunei Darussalam berencana membangun kereta cepat pertama di Pulau Kalimantan yang menghubungkan dengan Malaysia dan Indonesia.
Rencana mega proyek ini selaras dengan dibangunnya Ibu Kota Nusantara (IKN) di wilayah Kalimantan Timur.
Panjang jalur kereta cepat Trans-Kalimantan dari Brunei ke Indonesia disebut mencapai 1.620 kilometer.
Baca Juga : Progres Rusun ASN di IKN Capai 40%
Dilansir Nikkei Asia, perusahaan Brunergy Utama, merupakan perusahaan minyak dan gas sebelum beralih ke infrastruktur
Menurut proposal pengumuman itu, tahap pertama akan menghubungkan Pontianak dengan Kuching dan Kota Kinabalu di Malaysia, serta distrik Tutong di Brunei.
Kemudian tahap kedua akan berjalan ke selatan dan menghubungkan Tutong dengan provinsi Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur, termasuk Samarinda dan Balikpapan.
Baca Juga : Jokowi Kurang Sreg, Desain Istana Wapres di IKN Direvisi
"Dan nantinya akan menjadi ibu kota Indonesia di masa depan, Nusantara,” kata pengumuman perusahaan itu.
Rencananya akan ada empat terminal sebagai hub utama dengan total 24 stasiun.
Seperti halnya Kereta Cepat Jakarta-Bandung, kereta direncanakan melaju dengan kecepatan hingga 350 kilometer per jam. Proyek ini masih sebatas gagasan dari Brunergy Utama.
Baca Juga : Basuki Bilang Luhut Kaget Rumah Dinas Menteri di IKN Kecil
Terpisah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara terkait dengan rencana perusahaan asal Brunei Darussalam, Brunergy Utama yang ingin membangun kereta cepat untuk menghubungkan Sabah, Sarawak, Brunei, dan wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN).
Jokowi mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada komunikasi terkait dengan rencana pembangunan proyek kereta cepat yang melintasi 3 negara tersebut.
“Belum [ada komunikasi] tetapi saya tahu itu sudah ada [rencana dari perusahaan Brunei]. Itu perencanaan lama,” kata Jokowi kepada wartawan usai melakukan pelepasan Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina dan Sudan di Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News