0%
Selasa, 14 Mei 2024 08:52

Ratusan Ribu Warga Palestina Tinggalkan Rafah di Tengah Gempuran Israel

Editor : Agung
Ratusan ribu warga Palestina ketakutan dan mulai meninggalkan Rafah, Gaza selatan, sejak Sabtu pekan lalu.
Ratusan ribu warga Palestina ketakutan dan mulai meninggalkan Rafah, Gaza selatan, sejak Sabtu pekan lalu.

Militer Zionis mengeluarkan peringatan kepada warga Palestina untuk mengungsi dari Rafah karena serangan besar fase baru segera dimulai.

PORTALMEDIA.ID, RAFAH - Ratusan ribu warga Palestina ketakutan dan mulai meninggalkan Rafah, Gaza selatan, sejak Sabtu pekan lalu. Itu terjadi setelah militer Zionis Israel mengisyaratkan untuk memulai serangan habis-habisan.

Pada hari yang sama, militer Zionis mengeluarkan peringatan kepada warga Palestina untuk mengungsi dari Rafah karena serangan besar fase baru segera dimulai.

Menurut laporan The Guardian, jalan-jalan menuju keluar Rafah dipenuhi oleh barisan panjang orang-orang muda dan tua, orang sakit dan orang sehat, yang menaiki truk pick-up yang kelebihan muatan dan mobil-mobil rusak, serta kereta kuda dan troli yang ditarik dengan tangan.

Baca Juga : Israel Ancam Caplok Jalur Gaza

Banyak yang berjalan sambil membawa barang-barang mereka, di bawah terik matahari musim panas. Ada yang didorong dengan kursi roda atau bahkan digendong.

Semakin banyak orang yang meninggalkan Rafah setiap hari sejak Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memerintahkan evakuasi di wilayah timur Rafah sesaat sebelum merebutnya dalam apa yang dikatakan IDF sebagai “operasi yang tepat dan terbatas” untuk menghentikan Hamas menyelundupkan senjata atau dana ke Gaza.

Jumlah total orang yang meninggalkan Rafah kini melebihi 280.000, menurut penghitungan pejabat PBB di kota tersebut, dan hampir separuhnya meninggalkan wilayah itu dalam 24 jam terakhir.

Baca Juga : Media Asing Soroti RI Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa mereka akan memperluas operasinya di Rafah.

Presiden Joe Biden telah memperintahkan pemberhentian pengiriman beberapa jenis senjata ke Israel. Selain itu, ia memperingatkan bahwa AS tidak akan menyediakan senjata penyerang bila Israel melancarkan serangan berskala besar di rafah.

Diketahui, Majelis Umum PBB pada hari Jumat lalu mendukung upaya Palestina menjadi anggota penuh PBB dan mengadopsi resolusi dengan 143 Negara mendukung, 25 negara memilih abstain dan 9 negara menentang termasuk AS dan Israel.

Baca Juga : Israel Semakin Brutal, Sekolah PBB Diserang 40 Orang Tewas

Hasil voting Majelis Umum PBB ini tidak memberikan keanggotaan penuh pada Palestina, namun hanya menjadi pengakuan secara simbolis bahwa Palestina memenuhi syarat untuk bergabung dengan PBB.

Disebutkan bahwa resolusi yang disetujui Majelis Umum PBB itu menetapkan bahwa Negara Palestina seharusnya diterima sebagai anggota dan merekomendasikan agar Dewan Keamanan (PBB) mempertimbangkan kembali masalah ini dengan baik.

Upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB diajukan kembali setelah tujuh bulan perang berkecamuk antara Israel dan Hamas di jalur Gaza, dan saat Tel Aviv semakin memperluas permukiman Yahudi di tepi Barat yang dianggap ilegal oleh PBB.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Redaksi Portal Media menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp 081395951236. Pastikan Anda mengirimkan foto sesuai isi laporan yang dikirimkan dalam bentuk landscape

karangan bunga makassar

Berikan Komentar
Populer