PORTALMEDIA.ID, MAKASSAR -- Pemerintah Provinsi Sulsel bersama Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), menjajaki peluang tenaga kerja asal Sulsel ke Australia dan Amerika.
Ke depan diharapkan, tenaga kerja asal Sulsel tidak hanya menjadikan Malaysia dan Arab Saudi sebagai tujuan.
Hal tersebut dibahas dalam pertemuan antara Plh Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Andi Darmawan Bintang bersama Deputi Bidang Penempatan dan Perlindungan Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI, Agustinus Gatot Hermawan, belum lama ini.
Baca Juga : Pemprov Sulsel Dukung Percepatan Program KLBB, Miliki Kendaraan Dinas Listrik hingga Hadirkan SPKLU
Agustinus mengatakan, sebelum bertemu Sekprov Sulsel, dirinya bertemu dengan Konjen Australia yang saat ini berada di Kota Makassar. Dalam pertemuan tersebut, dilakukan penjajakan terkait peluang kerja yang ada di Australia.
"Sebelum itu, kami juga telah melakukan sosialisasi penempatan dan perlindungan kerja migran yang bisa dibawa kawasan Amerika dan Pasifik yang diikuti oleh ratusan peserta dari tiga universitas yakni Unhas, Poltekkes, dan STIKES Amanah," katanya.
Ia berharap, Pemprov Sulsel dapat memberikan dukungan terkait kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh BP2MI Sulsel maupun di kabupaten kota.
Baca Juga : Wagub Sulsel Fatmawati Rusdi Nilai Sinergi Mahasiswa-Pemerintah Kunci Kemajuan Bangsa
Sementara Plh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulsel, Akhrianto, menambahkan, di Kanada dibutuhkan tenaga perawat dan yang lebih banyak adalah Home Care dan perawat lansia.
Khusus kerjasama dengan Australia, lanjut Akhrianto, telah ada MoU Sister City antara Kota Makassar dengan Australia, dan meminta ketika ada penempatan kerja melibatkan BP2MI ini. Mengingat, penempatan kerja harus terdaftar di BP2TKI.
"Di Malaysia tingkat kesejahteraannya sangat rendah. Dan sebenarnya banyak peluang di negara-negara lain seperti Korea Selatan dan Jepang. Hanya, kekurangan dan kelemahan kita di Sulsel ini, penguasaan bahasa asingnya dan pelatihan ini terkadang mereka ke luar, ke Jawa untuk melakukan pelatihan. Dan harusnya kita bisa menyiapkan pelatihan-pelatihan bahasa seperti, bahasa Korea Selatan, Jepang dan sebagainya sudah harus ada di Sulsel," terangnya.
Baca Juga : Pemprov Sulsel Bongkar Pelanggaran Izin Helens, Operasional Dinilai Ilegal
Sementara Andi Darmawan Bintang, berharap agar tenaga kerja tidak lagi bergantung pada daerah tradisional seperti Malaysia, Jepang dan Arab Saudi. Tetapi, membicarakan kesempatan kerja dan peluang kerja yang dibuka oleh negara lain seperti Amerika, Kanada, Australia serta Eropa.
Selama ini, kata Darmawan Bintang, di Jepang memang sudah ada lembaga penempatan kerja, akan tetapi itu lebih banyak berkaitan dengan magang.
Selain itu, juga menindaklanjuti Sister City antara Makassar dengan Gold Coast, didalamnya ada perjanjian berkaitan dengan pengembangan penempatan tenaga kerja. "Nah ini menjadi peluang untuk mengirim tenaga kerja ke Australia," katanya.
Baca Juga : Pemprov Sulsel – BI Gelar Dedicated Team Meeting Forum PINISI SULTAN 2025
Untuk tenaga kerja yang ditempatkan di home care, kata Darmawan Bintang, tidak menggunakan bahasa asing yang terlalu tinggi, terkecuali jika mereka ditempatkan di manifacture, tentu mereka menggunakan bahasa asing yang cukup tinggi. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News