0%
Selasa, 06 Agustus 2024 10:45

Rusuh di Inggris!! Elon Musk: Perang Saudara tak Terelakkan

Editor : Agung
IST
IST

Beberapa kota di Inggris, termasuk Liverpool, Nottingham, Leeds, Belfast, Stoke-on-Trent, Blackpool, dan Hull, dilanda kekacauan setelah serangan pisau di Southport.

PORTALMEDIA.ID, MAKASSAR -- Protes anti imigran yang berujung kekerasan di Inggris ikut memancing komentar CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk. Ia mengatakan negara tersebut berisiko terjerumus ke dalam perang saudara.

Beberapa kota di Inggris, termasuk Liverpool, Nottingham, Leeds, Belfast, Stoke-on-Trent, Blackpool, dan Hull, dilanda kekacauan setelah serangan pisau di Southport, Inggris yang menewaskan tiga anak dan melukai beberapa lainnya.

Serangan itu dilakukan oleh Axel Rudakubana, seorang remaja berusia 17 tahun yang lahir di Inggris dari orang tua Rwanda. Sementara itu, beredar rumor di internet bahwa pelakunya adalah seorang migran Suriah yang pergi ke Inggris dengan perahu.

Baca Juga : Tesla Tawarkan Paket Gaji Rp 16,4 Kuadriliun untuk Elon Musk

Tragedi ini telah memicu banyak protes, dengan video yang memperlihatkan demonstran meneriakkan slogan-slogan anti-imigran dan anti-Islam, membakar, dan menyalakan kembang api saat mobil-mobil dibakar dan bangunan-bangunan dirusak, meskipun protes-protes tersebut tidak semuanya berujung kekerasan. Beberapa aktivis bentrok dengan polisi, yang mengakibatkan puluhan polisi ditangkap dan terluka.

Kerusuhan yang dibagikan oleh pengguna media sosial yang menyatakan kekacauan itu disebabkan oleh migrasi massal ke Inggris dan kebijakan perbatasan terbuka, Musk ikut menanggapi.

"Perang saudara tidak dapat dihindari," tulis Musk mengomentari video kerusuhan yang dibagikan di X, seperti dikutip dari RT, Senin (05/08/2024).

Baca Juga : Kekayaan Elon Musk Raib 34 Miliar Dolar Gara-gara Trump

Menteri Dalam Negeri Inggris Yvette Cooper pihaknya akan menindak siapapun yang terlibat dalam kekacauan kriminal dan kekerasan.

Sementara Richard Dearlove, mantan kepala badan intelijen MI6, mengklaim tanpa memberikan bukti bahwa Rusia berupaya mengobarkan protes dengan menyebarkan berita bohong bahwa pelaku serangan Southport adalah seorang migran.

Ia menambahkan bahwa berita bohong tersebut disebarkan oleh situs web Channel3 Now, yang diduga terkait dengan Rusia. Halaman Channel3 Now di X memiliki sekitar 3.000 pengikut.

Baca Juga : Mundur sebagai Penasihat Trump, Ini Ungkapan Hati Elon Musk

Kedutaan Besar Rusia di London telah menepis tuduhan tersebut, dan mengatakan bahwa Dearlove merupakan salah satu pihak yang membantu mengacaukan seluruh negara dan kawasan, yang memicu arus pengungsi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Channel3 Now dalam laporannya menyebut tersangka sebagai Ali-Al-Shakati, seorang pencari suaka yang diduga tiba di Inggris dengan perahu tahun lalu. Ia dilaporkan masuk dalam daftar pantauan MI6 dan dikenal oleh layanan kesehatan mental Liverpool.

Channel3 Now — yang tampaknya mengkhususkan diri dalam meliput penembakan, sebagian besar di Amerika — kemudian menghapus klaim tersebut. Situs tersebut tampaknya merupakan "agregator," yang sering menerbitkan klaim palsu yang dirancang untuk menjadi viral.

Baca Juga : Saham Tesla Terus Anjlok sejak Elon Musk Gabung Pemerintahan Trump

Seperti Uni Eropa, Inggris telah berjuang menghadapi masuknya migran selama beberapa tahun. Hingga Juni 2023, migrasi bersih ke negara tersebut selama 12 bulan sebelumnya adalah 685.000 orang, dengan lima negara non-Uni Eropa teratas adalah India (253.000), Nigeria (141.000), Tiongkok (89.000), Pakistan (55.000), dan Ukraina (35.000), menurut angka resmi.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Redaksi Portal Media menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi@portalmedia.id atau Whatsapp 081395951236. Pastikan Anda mengirimkan foto sesuai isi laporan yang dikirimkan dalam bentuk landscape

karangan bunga makassar

Berikan Komentar
Populer