PORTALMEDIA.ID, JAKARTA - Pada hari ini, Senin (22/8/2022), digelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Mahfud Md sebagai Ketua Kompolnas bersama Komisi III DPR RI membahas kasus tewasnya Brigadir J atau Brigadir Yoshua alias Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Dalam kesempatan tersebut, ada sejumlah hal yang disampaikan anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan.
Salah satunya, Arteria menyatakan, terdapat sejumlah kejanggalan dalam penanganan kasus tewasnya Brigadir J yang ternyata didalangi oleh atasannya Irjen Ferdy Sambo.
Baca Juga : Jusuf Kalla Sebut Pemilu 2024 Terburuk Sepanjang Sejarah, Mahfud: Pandangan Negarawan
Menurut dia, belum habis tanda tanya publik soal motif yang diyakini coba ditutupi sejumlah pihak, kini muncul sebuah diagram 'Kaisar Sambo' dan isu soal hasil autopsi dubur terhadap Brigadir J yang mengarah terhadap tindakan seks menyimpang atau LGBT.
"Kemudian mengenai motif tadi bapak mengatakan tidak mau terlalu terbuka tapi bapak mengatakan motifnya sensitif, itu menjijikkan, hanya untuk didengar untuk orang dewasa tapi seakan-akan kita nonton film porno, semuanya otaknya asosiasinya mikir semua," kata Arteria di Senayan, Jakarta, dikutip dari liputan6, Senin (22/8/2022).
Kemudian, menurut Arteria, pernyataan dari mulut Mahfud Md selalu ditanggapi Polri. Dia menambahkan, saat itu Kabareskrim Komjen Agus menjawab apa yang disampaikan Mahfud adalah untuk menjaga perasaan para pihak biarlah menjadi konsumsi penyidik.
Baca Juga : Mahfud Md Kembali Ungkit Perkara Lolosnya Gibran Jadi Cawapres
"Wah indah ceritanya," sindir Arteria.
"Tapi sedetik setelah itu adalagi isu yang namanya LGBT, makin bingung! Setelah itu nanti lagi autopsi dubur. Ini yang saya katakan, juga perlu (diungkap)," tambah kader PDI Perjuangan ini.
Jawaban Mahfud MD
Mahfud MD sendiri mengatakan tidak ada maksud menggiring opini ke arah hal-hal negatif terkait motif dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J.
Baca Juga : Cawapres Mahfud Nyoblos di TPS 106 Maguwoharjo Yogyakarta
Dia menuturkan, pada awalnya, ada dugaan pelecehan seksual. Hal itulah yang membuatnya menyebut soal motif yang hanya bisa didengar orang dewasa. Pada pelecehan seksual, bisa saja ada sejumlah perbuatan yang membuat dugaan itu dilaporkan.
"Kan awalnya ada pelecehan seksual. Pelecehan itu apa sih? Buka baju, baju dalam, atau memperlihatkan sesuatu mungkin," jelas Mahfud.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News