PORTALMEDIA.ID - Program makan bergizi gratis andalan Presiden Prabowo Subianto mendapat sorotan tajam dari Center of Economic and Law Studies (Celios).
Direktur Kebijakan Publik Celios, Media Wahyudi Askar, memperingatkan potensi skandal korupsi besar dalam skema sentralistik yang diusulkan.
"Kalau tetap sentralistik, ini bisa jadi bancakan baru dengan potensi korupsi hingga Rp8,52 triliun dari total anggaran Rp71 triliun di 2025," ujar Media dalam diskusi publik bertajuk "Yang Lapar Siapa? Yang Kenyang Siapa?" pada Senin (30/12/2024).
Baca Juga : Program Makan Bergizi Gratis di Makassar Disorot Lagi, Siswa Temukan Ulat di Sayur
Media menilai skema sentralistik rawan bocor karena melibatkan banyak pihak dan sulit diawasi. Sebaliknya, ia menyarankan agar anggaran disalurkan langsung dari Kementerian Keuangan ke sekolah-sekolah di daerah untuk meminimalkan risiko.
Celios membandingkan risiko korupsi dua skema tersebut. Pada skema sentralistik, potensi korupsi mencapai 12 persen, jauh lebih besar dibandingkan desentralisasi yang hanya 2,5 persen.
"Desentralistik jauh lebih efisien dan melibatkan UMKM serta pihak lokal," tambahnya.
Baca Juga : BGN Nonaktifkan 56 SPPG Terkait Insiden Keamanan Pangan Program MBG
Celios juga menyoroti efisiensi pengawasan, fokus distribusi, dan potensi keberlanjutan program. Media mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan skema desentralisasi agar program ini benar-benar memberikan manfaat tanpa menjadi ladang korupsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News