PORTALMEDIA.ID, MAKASSAR - Ratusan siswa dan siswi SMA Negeri 17 Makassar terancam tidak dapat mendaftar ke perguruan tinggi melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Hal ini akibat kelalaian pihak sekolah yang terlambat mengisi data siswa ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Kekhawatiran ini mendorong para siswa yang memenuhi syarat untuk jalur eligible mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan.
Baca Juga : Tenri Engka Yasir Machmud Jabat Ketua IKAWAN Sulsel
Mereka menyampaikan kegelisahan terkait kelalaian sekolah yang dapat menghalangi mereka untuk mendaftar melalui jalur SNBP.
Kepala SMAN 17 Makassar, Abu Hanafi mengakui adanya masalah tersebut dan menyebut pihak sekolah sedang mencari solusi. Ia menjelaskan bahwa meskipun data PDSS sudah diisi, proses pengunggahan belum selesai karena masih dalam tahap finalisasi.
"Kami sebenarnya sudah mengisi PDSS, tapi belum diunggah, karena sedang difinalisasi, sehingga kita melewati batas waktu yang ditentukan, yaitu 31 Januati 2025," akunya.
Baca Juga : Dukung Instruksi Presiden, DPRD Sulsel Hemat Rp20 Miliar dari Perjalanan Dinas dan Konsumsi
Abu Hanafi menambahkan pohaknya telah mengupload nilai pada hari ini dan sedang menunggu surat kuasa finalisasi dari Panitia SNBP, "Mudah-mudahan bisa, karena kemarin aksesnya tutup," lanjutnya.
Ia juga menegaskan bahwa pihak sekolah akan terus berupaya untuk menyelesaikan masalah ini. "Untuk hasilnya ke depan kita tunggu yang jelas kita sudah berupaya masuk ke aksesnya dan diterima kita punya nilai," jelasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi E dari Partai Nasdem Mahmud menyampaikan bahwa situasi serupa tidak hanya terjadi di SMA Negeri 17 Makassar saja melainkan di tiga sekolah menengah lainnya di Kota Makassar, yaitu SMA Negeri 17, SMK Negeri 1 dan SMK Negeri 2.
Baca Juga : Guru Honorer Swasta di Sulsel Minta Kesempatan Ikut Seleksi PPPK
Dirinya menyampaikan jika Dinas Pendidikan Sulsel dan Pemprov Sulsel sedang mencarikan solusi yang terbaik bagi para siswa/siswi SMA tersebut.
"Melalui Sekeretaris Daerah Provinsi Sulsel, sudah dilayangkan surat ke Kementrian Pendidikan, dan saya kira sudah ada responnya, bahwa mereka akan dilayani, karena ini tidak hanya terjadi di Sulsel, tapi nasional," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News