PORTALMEDIA.ID – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mencatat realisasi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi mencapai 93.484 unit dalam periode 20 Oktober 2024 hingga 5 Februari 2025.
Menteri Perumahan dan Permukiman Maruarar Sirait mengungkapkan bahwa dari jumlah tersebut, 54.145 unit masih dalam proses pembangunan hingga akad kredit, sementara 39.399 unit sudah tersalurkan melalui skema KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan akad Tapera untuk PNS.
"Sebanyak 10.232 unit sedang dibangun, 11.783 unit ready stock, 23.419 unit dalam proses persetujuan kredit, dan 8.717 unit sudah akad kredit. Totalnya 54.145 unit," ujar Maruarar dalam acara Grand Launching Super App Bale by BTN di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (9/2/2025).
Baca Juga : Wabup Pinrang Minta Warga Ikuti Jejak Ali Topan, Jaga Kelestarian Lingkungan
Ia juga merinci bahwa dari total 39.399 unit yang telah tersalurkan, 37.955 unit berasal dari FLPP, sementara 1.384 unit melalui akad Tapera.
Dari data yang diterimanya, Bank Tabungan Negara (BTN) dan BTN Syariah berperan besar dalam program ini dengan menyalurkan 28.842 unit, atau sekitar 75,98% dari total KPR subsidi yang tersalurkan.
Pemerintah juga memberikan insentif untuk mendorong kepemilikan rumah, termasuk penghapusan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dari 5% menjadi 0% serta penggratisan retribusi pembersihan bangunan gedung dalam kebijakan Bangunan Gedung dan Perizinan Infrastruktur (BPPI) yang menggantikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Baca Juga : Target 3 Juta Rumah, Maruarar Siap Cari Dana di Luar APBN dan Tak Gentar Jika Direshuffle
"Dulu BPHTB 5 persen, sekarang 0 persen. IMB yang dulu bayar, sekarang BPPI sudah gratis. Ini saatnya masyarakat punya rumah," tegas Maruarar.
Langkah ini sejalan dengan target pemerintah membangun 3 juta rumah per tahun demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi angka backlog perumahan di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News